Jakarta (Antara) - Sebanyak 23 tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi akan memilih di Gedung KPK, Rabu (9/4), kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa.

"KPK memberikan hak atau memfasilitasi penggunaan hak pilih bagi para tahanan KPK tentu tahanan dalam kaitannya dengan masih domainnya KPK di tingkat penyidikan, jadi sampai hari ini yang terdaftar yang ingin menggunakan hak pilihnya ada 23 orang," kata Johan Budi.

Ke-23 orang itu, antara lain mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, dan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.

"Masing-masing dari (rutan) Guntur 10 orang dan dari (rutan) KPK 13 orang, nanti akan disediakan TPS khusus di depan rutan-rutan ini namanya TPS 21 yang masuk dalam Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan," tambah Johan.

Menurut Johan, KPK Memang selalu memberikan kesempatan kepada para tahanan untuk menggunakan hak pilihnya.

"KPK selalu memfasilitasi atau menyediakan bagi para tahanan yang menggunakan hak pilihnya, termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta waktu itu," jelas Johan.

Sementara itu, tahanan yang masih sakit, yaitu politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Izederik Emir Moeis akan memilih di RS Harapan Kita.

"Maaf ada satu tahanan yang kami fasilitasi untuk mencoblos di RS Harapan Kita karena ada yang sampai saat ini menjalani perawatan karena masih sakit, yaitu Emir Moeis," tambah Johan.

Tahanan yang dititipkan ke rumah tahanan lain, seperti Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang ditahan di Rutan Pondok Bambu dan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Sudjanan Parnohadiningrat yang dititipkan di Rutan Cipinang tetap memilih di rutan masing-masing.

"Yang difasilitasi hanya yang statusnya tahanan KPK, yang masih dalam penguasaan KPK. Kalau yang ditahan di Pondok Bambu dan Cipinang, di sana ada tempatnya sendiri," ungkap Johan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014