Mukomuko (Antara) - Pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan pendidikan rendah mayoritas calon jemaah haji asal daerah itu bukan kendala bagi mereka belajar cara manasik haji.

"Kami yakin meskipun banyak para calon jemaah haji (CJH) yang lulusan sekolah dasar, tetapi mereka masih bisa belajar cara manasik haji," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, Zainal Abidin, di Mukomuko, Sabtu.

Ia menyebutkan, dari sebanyak 140 orang CJH yang berangkat pada musim haji tahun 2014, sebanyak 69 orang CJH tamatan SD, 22 orang SLTP, sebanyak 42 tamat SMA, 16 orang sarjana muda, 1 orang tamat S2.  

Menurut dia, justru CJH tamatan SD yang lama itu memiliki kemampuan lebih cepat mencerna semua pelajaran yang diberikan. Mereka sebenarnya sudah paham tetapi dalam manasik haji dimatangkan kembali.

Diakuinya, sebanyak 10 kali kegiatan manasik haji yang penyelenggaraannya pada musim haji tahun sebelumnya, yakni tujuh kali di kecamatan dan tiga kali di kabupaten, masih terlalu cepat.

"Kita berharap bisa lebih di atas 10 kali manasik haji agar CJH lebih matang dalam menjalani ibadah haji ke Mekkah," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan, dalam manasik haji tahun ini, instansi itu akan mendatangkan narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu. Saat manasik haji di kabupaten, narasumber ini yang akan mengajarkan para CJH.

"Narasumber dari Kanwil Kemenag provinsi itu akan mengajarkan materi dan praktek kepada CJH terkait cara melakukan aktivitas menasik haji sama persis saat pelaksaan haji di tanah suci Mekkah," ujarnya. ***3*** 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014