Padang (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, menyatakan alat pendeteksi tsunami atau "buoy"  di Kabupaten Kepulauan Mentawai, tidak berfungsi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Eliyusman, di Padang, Rabu, mengatakan, memang telah ada laporan dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, bahwa alat pendeteksi atau early warning tsunami yang disebut dengan buoy yang terletak di perairan daerah itu tidak berfungsi.

"Dari tujuh kabupaten kota yang pesisir pantainya masuk zona merah didaerah ini, laporan yang masuk ke BPBD provinsi, hanya dari Kabupaten Kepulauan Mentawai yang menyatakan alat pendeteksi tsunami buoy yang terletak disekitar kepulauan tersebut tidak berfungsi atau mengalami masalah," kata Eliyusman.

Ia menambahkan, sebab itu, BPBD Sumbar akan memberitahukan permasalahan ini kepada BNPB, agar dapat segera memperbaiki atau memperhatikan masalah ini.

BPBD Sumbar sendiri menjelaskan, terkaiat hal permasalahan alat deteksi yang terpasang disekitar Kepulauan Mentawai tersebut, juga akan dibawa kedalam rapat koordinasi BNPB yang akan dilaksanakan di Bali.

"Kita bertolak ke Bali, dimana BPBD Sumbar, akan menjadi salah satu narasumber dalam repat koordinasi, dan permasalahan terkait kerusakan buoy tersebut merupakan salah satu hal yang akan kita sampaikan, dalam hal kesiap siagaan bencana didaerah ini," jelasnya.

Terkait permasalahan tersebut, BPBD menjelaskan, setelah koordinasi nantinya,
akan jelas siapa yang akan menangani kerusakan alat pendeteksi tersebut, apakah akan ditangani oleh BNPB atau BPBD provinsi.

Buoy di kepulauan tersebut juga pernah tercatat mengalami kerusakan pada tahun 2010, akibat vandalisme atau hambatan alam, yang kemudian diperbaiki Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

BPBD Sumber menjelaskan hingga saat ini, telah ada beberapa buoy yang terpasang diwilayah Sumbar, untuk mendetekasi tsunami atau sebagai "early warning" tsunami.

"Kita tentu berharap alat tersebut dapat berfungsi, demikian juga yang ada di kabupaten dan kota lain, namun hingga saat ini laporan yang ada baru dari BPBD Mentawai," jelasnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Derizon Yazid

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014