Kuala Lumpur (Antara/Bernama-0ANA) - Kantor Serikat Meteorologi Kerajaan Malaysia  telah memperkirakan kemungkinan tingginya El Nino melanda  Asia Tenggara (SEA) pada  pertengahan tahun ini.

Para ahli cuaca lokal belum bisa memastikan apakah Malaysia akan terpengaruh, tetapi fenomena pasti akan mengarah pada musim kering berlangsung sekitar enam bulan di negara itu.

Para ahli telah memperingatkan pihak berwenang yang relevan untuk membuat persiapan-persiapan awal dalam menghadapi El Nino dan menghindari krisis air yang serius.

Ketua Perhimpunan  Riset Air dan Energi Malaysia (Awer), S. Piarapakaran, mengatakan lembaga itu, menggunakan model Guncangan El Nino Selatan (ENSO) memperkirakan 70 persen kemungkinan El Nino di Asia Tenggara.

"Awer telah mengusahakan kerja sama dengan kantor meteorologi Inggris untuk pandangan alternatif mengenai kemungkinan El Nino di wilayah Asia Tenggara dan dampaknya terhadap iklim di semenanjung Malaysia, " katanya kepada Bernama di sini.

Baruskah efek serius, sekitar 60 persen konsumen di Selangor dan Kuala Lumpur diharapkan untuk menghadapi kekeringan parah jika dibandingkan dengan krisis  dalam dua bulan terakhir .

Sementara itu, Prof Dr Mohd Yusoff Abdull Rahim , yang adalah  Direktur Lingkungan dan Sumber Daya Air dan Manajemen Institute  Universiti Teknologi Malaysia, mengatakan  El Nino biasanya terjadi sekali setiap dua sampai empat tahun .

"Tanda-tanda El Nino diamati awal tahun ini di mana curah hujan kurang dari 50 mm di banyak daerah.

" ... Jika El Nino benar-benar akan memukul Malaysia , otoritas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan air harus disiapkan sangat awal," katanya memperingatkan .

Fenomena seperti ini melanda Malaysia pada tahun 1998, di mana suhu 0,1 derajat Celcius tercatat di stasiun meteorologi Chuping di Perlis 9 April, tahun itu.

Sementara itu, Direktur  meteorologi Malaysia, departemen umum Datuk Che Gayah Ismail saat dihubungi , menegaskan bahwa Organisasi Meteorologi Dunia, dan PBB sedang memantau El Nino.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014