Kupang (Antara) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur mengusulkan nama Bung Karno untuk pelabuhan laut di Kabupaten Ende, tempat pembuangan Presiden RI pertama itu.

"Ini usulan Pemerintah Kabupaten Ende dan kita di provinsi siap melakukan prosesnya ke pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Stefanus Ratoe Oedjoe, di Kupang, Senin.

Dia mangatakan, secara kelembagaan pemerintah provinsi mendukung rencana  dan langkah yang ditempuh Bupati Ende untuk mengganti nama Pelabuhan Ende menjadi Pelabuhan Bung Karno.

Hanya saja kata dia, pemerintah kabupaten harus menyampaikan rencana itu kepada Menteri Perhubungan, termasuk berkoordinasi dengan keluarga Bung Karno sehubungan dengan penamaan tersebut.

"Yang punya otoritas terhadap pelabuhan di Indonesia adalah Kementerian Perhubungan. Jadi Pemkab bersama DPRD Ende harus melaporkan rencana tersebut sebelum nama itu diganti, kita siap memfasilitasinya," kata Stefanus.

Dengan begitu, lanjut dia, jika semua langkah dilakukan dan disetujui sejumlah pihak tersebut, DPRD  bisa segera menerbitkan peraturan daerah (perda) terkait pergantian nama pelabuhan itu.

Dia mengatakan, boleh-boleh saja pemerintah daerah mencanangkan hal itu sebagai penghormatan terhadap Proklamator. Namun demikian, harus melalui beberapa tahapan dan prosedur yang harus diurus.

"Kita ambil contoh, pemberian nama Pelabuhan Laurens Say dan Bandara Frans Seda di Maumere atau Bandara Umbu Mehangkunda di Waingapu dan Bandara Frans Sales Lega di Ruteng, juga melalui tahapan -tahapan sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Bupati Ende Marselinus YW Petu secara terpisah mengatakan segera mencanangkan dan mengumumkan pergantian nama Pelabuhan Ende menjadi  Pelabuhan Bung Karno.

Untuk kepentingan itu pemerintah setempat meminta  dukungan masyarakat atas penamaan tersebut.

Marselinus mengatakan, dengan penamaan ini maka kehadiran Bung Karno saat dibuang ke Ende periode 1934-1938, bisa selalu dikenang dan dikenal seluruh warga bangsa ini, bukan saja masyarakat Kabupaten Ende dan NTT khususnya.

Rencana pencanangan nama Pelabuhan Ende menjadi Pelabuhan Bung Karno, karena nama Bung Karno sudah familiar di tengah masyarakat di bagian tengah pulau Flores itu.

Nama Pelabuhan Bung Karno kata dia, untuk mengenang Presiden pertama Indonesia itu, saat diasingkan ke Ende dan pelabuhan inilah yang merupakan tempat bersandarnya kapal yang membawa Bung Karno bersama keluarganya.

Bupati Marselinus mengatakan, pemilihan nama Bung Karno selain telah familiar, alasan lainnya adalah, jika menggunakan nama secara lengkap maka akan sama dengan nama pelabuhan yang ada di salah satu pelabuhan di Makasar yakni Pelabuhan Soekarno.

"Kalau pakai Pelabuhan Soekarno maka sudah ada nama salah satu pelabuhan yang ada di Makasar, makanya saya gunakan pelabuhan Bung Karno, apalagi nama  Bung Karno sudah sangat familiar,"  katanya. (Antara)

Pewarta: Oleh Yohanes Adrianus

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014