Rejanglebong (Antara) - Pihak Kementerian Agama Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, menyebutkan kuota haji yang diterima daerah itu untuk musim haji tahun ini sebanyak 184 calon haji.

"Kuota haji yang diterima Kabupaten Rejanglebong untuk musim haji 2014 sebanyak 184 CJH, jumlah ini masih sama dengan tahun 2013 lalu atau mengalami pengurangan jika dibandingkan musim haji 2012 yang mencapai 230 CJH," kata Kepala Seksi Urusan Haji dan Umroh pada Kantor Kementerian Agama Rejanglebong M Yamin di Rejanglebong, Senin.

Berkurangnya kuota haji yang diterima daerah tersebut kata dia, terjadi sejak musim haji 2013 lalu dan dialami oleh seluruh negara Islam karena adanya pembatasan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi yang saat ini sedang melakukan pengerjaan pelebaran Masjidil Haram.

Sementara itu jumlah warga daerah itu yang sudah mendaftarkan diri untuk naik haji tambah dia, hingga saat ini mencapai 2.474 orang, yang jika dihitung berdasarkan kuota haji yang diterima Rejanglebong pertahunnya sebanyak 230 orang maka dari daftar tunggu ini baru habis pad 2025 mendatang.

Tingginya animo masyarakat setempat untuk naik haji dalam setiap tahunnya kata dia, menandakan mulai membaiknya perekonomian masyarakat serta besarnya kesadaran warga guna menunaikan rukun Islam kelima itu.

Para pendaftar haji di daerah ini tambah dia, datang dari berbagai profesi diantaranya sebagai pedagang, selebihnya warga yang berprofesi sebagai petani, PNS, anggota dewan, TNI/Polri dan profesi lainnya.

Untuk memudahkan proses pelunasan biaya pelaksanaan ibadah haji (BPIH) pada musim haji tahun ini pihaknya mengingatkan kalangan calon haji agar melunasinya pembayarannya dua bulan sebelum keberangkatan.

Sementara itu untuk BPIH 2014 kata dia, diperkirakan akan mencapai Rp30 juta perorangnya, hal ini akibat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar dan pengaruh kenaikan bea transportasi udara dan yang lainnya. Sedangkan pada musim haji 2013 lalu, besaran biaya pelaksanaan ibadah haji (BPIH) mencapai Rp25 juta perorangnya.***3***  

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014