New Delhi (Antara/AFP) - Narendra Modia Senin berjanji mewujudkan India kuat dan menyeluruh setelah dilantik menjadi perdana menteri ke-15 demokrasi terbesar di dunia itu.

Sepuluh hari sesudah partai sayap kanannya merebut suara terbanyak pertama dalam pemilihan umum dalam tiga dasawarsa, mantan bocah teh 63 tahun itu mengambil sumpah jabatan dalam upacara mewah, yang dihadiri pemimpin negara tetangga India, termasuk Pakistan.

"Saya, Narendra Damodardas Modi, bersumpah atas nama Tuhan bahwa saya akan memikul kepercayaan dan kesetiaan kepada undang-undang dasar India sesuai dengan ketetapan hukum," kata Modi dalam upacara dipimpin Presiden Pranab Mukherjee itu.

"Saya bersumpah bahwa saya akan menegakkan kedaulatan dan keutuhan India dan saya bersumpah bahwa saya akan setia dan sungguh-sungguh melaksanakan tugas saya sebagai perdana menteri negara ini," katanya.

Modi, pemimpin partai sayap kanan Bharatiya Janata Party (BJP), dikenal sebagai nasionalis Hindu garis keras. Namun, dalam pernyataan disiarkan saat ia mengambil sumpah, ia berjanji memerintah untuk seluruh 1,25 miliar orang India.

"Karena mengabdikan diri untuk perjalanan pembangunan India ke ketinggian baru, kami minta dukungan, berkat dan peranserta giat Anda," kata Modi dalam pernyataan di laman perdana menteri itu.

"Bersama-sama, kita membentuk masa depan gemilang India," tambahnya.

"Mari kita bersama-sama memimpikan India kuat, maju dan menyeluruh, yang giat terlibat dengan masyarakat dunia untuk memperkuat perdamaian dan pembangunan dunia," katanya.

Setelah Modi mengambil sumpah jabatan, tokoh kawakan BJP, yang ditunjuk untuk kabinetnya, mengambil sumpah jabatan.

Meskipun jabatan pasti mereka tidak diumumkan, mereka termasuk Sushma Swaraj, yang diperkirakan menjadi menteri luar negeri, dan Arun Jaitley, diperkirakan menjadi menteri keuangan.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai berada di antara pemimpin kawasan, yang hadir dalam acara di luar kediaman resmi presiden India di New Delhi.

Dalam sebuah wawancara sesaat sebelum pelantikan itu, Sharif menyatakan keberadaan Modi di kekuasaan mewakili kesempatan besar bagi pesaing bersenjata nuklir itu membentuk masa baru dalam hubungan bermasalah mereka.

"Ini kesempatan untuk menjangkau satu sama lain. Kedua pemerintah ini memiliki amanat kuat," kata Sharif kepada jaringan NDTV India, menurut naskah dari Komisi Tinggi Pakistan.

"Kedua negara itu harus menyingkirkan wilayah ini dari keguncangan dan ketidak-amanan, yang melanda kita puluhan tahun," tambahnya.

Pengundangan Sharif dipandang sebagai ranting zaitun penting bagi tetangga Muslim India itu dan menandai pertama kali bahwa pemimpin dari kedua negara tersebut menghadiri pelantikan timpalannya sejak kemerdekaan pada 1947.

India dan Pakistan berperang tiga kali dan hubungan dwipihak rusak setelah serangan oleh kelompok bersenjata Pakistan di Mumbai pada 2008, tempat 166 orang tewas.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014