Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan pihaknya telah mendapatkan anggaran dari APBN untuk pembangunan jalan di Pulau Enggano sebesar Rp10 miliar.

"Anggarannya sudah ada untuk memperbaiki jalan di Enggano, tahun 2014 ini langsung kita bangun," kata dia di Bengkulu, Minggu.

Gubernur mengatakan, dengan dana tersebut, pihaknya hanya mampu membangun jalan di salah satu pulau terluar Indonesia itu yakni sepanjang dua sampai tiga kilometer saja.

"Biaya pembangunan cukup mahal karena peralatan dan bahan dibawa dari Kota Bengkulu ke Enggano, jadi ongkos distribusi dan pembangunannya memakan biaya sangat besar," katanya.

Gubernur mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, terutama jalan di Pulau Enggano, Bengkulu.

"Kami juga sudah mengupayakan jalur penerbangan, dan sekarang sudah ada penerbangan dari Kota Bengkulu ke Pulau Enggano," ucapnya.

Banyak kegiatan masyarakat setempat yang terhambat oleh karena keterbatasan infrastruktur, terutama jalan yang layak di pulau itu.

Bahkan sekolah di daerah yang masih termasuk kawasan Kabupaten Bengkulu Utara itu juga sempat diliburkan oleh karena buruknya kondisi jalan menuju sekolah.

Sebanyak 50 orang pelajar dari enam desa di Pulau Enggano kesulitan menjangkau sekolah oleh karena jalan di daerah itu rusak parah sepanjang 17 kilometer.

Sedangkan jalan tersebut merupakan jalan utama, urat nadi masyarakat, karena digunakan sebagai akses membawa hasil bumi menuju Pelabuhan Kahyapu dan Pelabuhan Malakoni.

Pada Februari 2014, Tokoh masyarakat Enggano, Prontir Kauno meminta pemerintah segera mengatasi kerusakan jalan tersebut menggunakan dana tanggap darurat.

"Kalau tidak segera diperbaiki, jalan itu akan semakin hancur, dan masyarakat semakin menderita," tandas dia.

Kerusakan jalan kata dia membuat hasil bumi setempat seperti pisang, melinjo, ikan busuk.

Pulau Enggano dihuni lebih 2.800 jiwa merupakan wilayah terluar Provinsi Bengkulu yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014