Puluhan masyarakat penolak tambang pasir besi yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Pesisir Barat (KRPB), menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Muara Buluan, pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan lokasi operasi tambang pasir besi PT Faminglevto Bakti Abadi, Rabu.
 
Anton Suprianto perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa, masyarakat pesisir barat Pasar Seluma juga merupakan warga negara Indonesia sehingga, masyarakat tidak hanya menuntut hak ruang hidup saja tetapi juga menjalankan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. 
 
"Kami memastikan, bahwa kami masyarakat pejuang penolak tambang pasir besi tetap menghargai para pejuang kemerdekaan Indonesia terdahulu," kata Anton. 
 
Dia menambahkan bahwa, pada momen peringatan HUT ke-77 RI tahun ini, masyarakat berharap, agar pemerintah segera menyelesaikan konflik di masyarakat dan segera memenuhi tuntutan Koalisi Rakyat Pesisir Barat. 
 
HUT ke-77 RI, masyarakat pesisir Seluma Bengkulu masih berjuang tolak tambang. (Foto Antarabengkulu.com)
 
"Kami berharap kepada pemerintah segera menyelesaikan konflik yang ada di Desa Pasar Seluma," katanya. 
 
Menurut Anton, sebelumnya surat dari Gubernur Bengkulu telah dilayangkan ke Kementerian ESDM terkait dengan tuntutan warga. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah pusat terkait hal tersebut. 
 
"Seperti kita ketahui, sebelumnya surat dari gubernur sudah dilayangkan ke Kementerian ESDM terkait tindak lanjut atas laporan masyarakat pesisir barat, khususnya masyarakat Desa Pasar Seluma. Hari kemerdekaan ini, harapan kita dihari ini juga kita dapat kepastian dari negara. Dan apa yang kita cita-citakan segera tercapai," ungkap Anton. 
 
Sementara itu, selain menggelar upacara, Koalisi Rakyat Pesisir Barat sebelumnya juga telah menggelar perlombaan 17 Agustus serta menggelar kemah rakyat di Muara Pantai Buluhan.

Pewarta: Sepriandi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022