Semarang (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh membuka secara resmi pergelaran Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2014 yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, 1-7 Juni.

"Ada tiga wilayah potensi yang harus dikembangkan dalam pendidikan, yakni logika, etika, dan estetika," kata Mendikbud saat pembukaan pergelaran FLS2N 2014 yang berlangsung di Marina Convention Centre Semarang, Senin malam.

Wilayah potensi logika, kata dia, merujuk pada kebenaran, etika merujuk pada kebaikan, sementara potensi estetika merujuk pada keindahan yang ketiga-tiganya harus dikembangkan dan ditumbuhkan.

Ketiga potensi itu, kata dia, harus secara bersama ditanamkan kepada peserta didik karena bersandingnya potensi logika, etika, dan estetika merupakan wujud kesempurnaan.

"Ajang ini (FLS2N) bukan semata untuk estetika meski seni yang dilombakan, meski seni yang difestivalkan. Sebab, seni tidak bisa lepas dari nilai kebenaran dan kebaikan," kata mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

Ia menjelaskan seni bukan hanya untuk seni, sebab seni merupakan bagian dari upaya untuk mengekspresikan potensi yang dimiliki dengan mendasarkan nilai-nilai luhur yang tertanam.

"Itulah sebabnya, saya selalu tekankan kalau kurikulum 2013 meliputi aspek fenomena alam, fenomena sosial, fenomena sosial, budaya, dan seni. Kita tentunya tidak ingin hanya membangun kebenaran, tapi harus disertai kebaikan dan keindahan," kata Nuh.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bangga provinsi yang dipimpinnya bisa menjadi tuan rumah FLS2N tahun ini, mengingat ajang tersebut diikuti oleh siswa-siswa dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

"Seluruh siswa akan belajar banyak, bagaimana berkompetisi yang sehat,bagaimana mengasah otak kiri dan kanan secara seimbang,bagaimana berkreasi, berinovasi menguji keberanian," katanya.

Ia meyakini para siswa yang mengikuti ajang FLS2N bakal menjadi seniman-seniman hebat sehingga gempuran budaya asing tidak akan mampu merontokkan sendi-sendi kebudayaan tradisional Indonesia.

"Saya yakin gempuran budaya-budaya asing tidak akan merontokkan sendi-sendi kebudayaan kita karena kekokohan dalam budaya dan seni. Anak-anak kita cinta dengan budaya bangsa sendiri," kata Ganjar.

Pelaksanaan FLS2N 2014 di Jateng diikuti sebanyak 4.464 orang, mulai siswa dan pendamping dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) pendidikan dasar dan menengah perwakilan dari 33 provinsi di Indonesia. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014