Jambi (Antara) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menyatakan keberadaan kanal kuno dan Danau Kelari yang sudah direkonstruksi oleh masyarakat kini menjadi objek wisata satelit bagi keberadaan Candi Muarojambi yang kini diperjuangkan masuk warisan dunia ke Unesco.

"Setelah tiga tahun, keberadaan kanal kuno dan Danau Kelari kini menjadi bagian integral dari komplek percandian Muarojambi, kata Sekretaris Dinas Budpar Provinsi Jambi Ujang Hariadi di Jambi, Rabu.

Ia menjelaskan, pada Festival Candi Muarojambi 2014 pada 29 Mei-1 Juni 2014 lalu, pesta Kanal Kuno-Danau Kelari yang merupakan pesta rakyat, kini gelarannya semakin menyedot perhatian dan apresiasi pengunjung," katanya.

Tingginya perhatian pengunjung itu salah satu indikasinya adalah semakin membludaknya jumlah pengunjung yang mampir ke ajang Pesta Kanal Kuno yang digelar komunitas pemuda dan masyarakat setempat hingga mencapai seribuan orang lebih selama gelaran iven tersebut.

Disamping itu, di beberapa ajang lomba yang digelar kini juga sudah mulai diiikuti oleh perwakilan dari komunitas dan ada yang berdatangan dari berbagai desa di kabupaten tetangga seperti dari Kota Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.

Beberapa cabang lomba yang seperti cabang pacu perahu, renang anak-anak, lomba gasing anak-anak, lomba memasak kuliner khas Sungai Batanghari, lomba tari kreasi, dan lomba karaoke lagu daerah Jambi.

Selain itu, pengisi acara pada festival juga semakin variatif bahkan banyak dari luar Muarojambi seperti komunitas anak muda kreatif "Grindsick" yang menggelar kemah seni, sanggar LaskArt SMA YPWI yang menggelar pertunjukan musik perkusi limbah, dipadu atraksi beladiri tradisional dari Brazil Capoeira serta lagu rap.

Oleh karena itu, Dinas Budpar hingga saat ini terus membantu masyarakat melakukan pengembangan potensi atau destinasi pendukung keberadaan objek wisata Candi Muarojambi dengan terus membantu perbaikan infrastruktur sarana dan sarana pendukung di kawasan tersebut hingga menjadi taman wisata alami alternatif yang menarik bagi pengunjung.

Bentuk dukungan terhadap pengembangan secara swadaya oleh masyarakat dan digerakkan oleh yayasan Padmasana Foundation tersebut di antaranya, membantu normalisasi kanal yang merupakan peninggalan zaman Melayu kuno, membantu pembangunan restoran terapung di Danau Kelari dan membuka akses jalan.

"Kanal Kuno ini bagian utuh dari keberadaan situs Candi Muarojambi, sebagai sarana transportasi yang jumlahnya mencapai 700 buah untuk menghubungkan dari satu menapo (candi) ke menapo lainnya," katanya.

Oleh karena itu, keberadaan kanal kuno ini memiliki arti penting bagi komplek percandian Muarojambi yang telah ditetapkan presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai objek wisata terpadu, tambahnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014