Kuala Lumpur (Antara) - Kemunculan jutaan kupu-kupu berukuran besar sejak seminggu lalu di Kuantan, Malaysia menimbulkan keheranan penduduk setempat.
Serangga ini terlihat aktif di malam hari, bahkan tampak mengerumuni lapangan stadion Darul Makmur saat perlawanan sepak bola Pahang melawan Johor Darul Takzim akhir pekan lalu.
Profesor entomologi Pusat Pengkajian Sains Hayati Universitas Sains Malaysia, Profesor Che Salmah Mat Rawi seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Rabu mengatakan serangga tersebut dikenali dengan nama ilmiah Lyssa Zampa Docile.
Salah satu penyebab kemunculannya adalah faktor perubahan cuaca yang menyebabkan peningkatan mendadak serangga ini.
Lazimnya, serangga ini mendiami kawasan dataran tinggi, tetapi ada kemungkinan ia ditemui di kawasan penanaman atau kawasan pembangunan terutama pada Mei hingga Agustus.
Che Salmah mengatakan faktor tarikan lampu, perubahan cuaca, banyak sumber makanan serta tidak adanya musuh yang mengancam keselamatan serangga ini juga mempengaruhi kemunculannya.
Walaupun kajian menyatakan serangga ini tidak beracun, namun ia bisa menyebabkan kegatalan pada kulit jika disentuh.
"Bulu pada sayap serangga ini juga bisa mengganggu pernafasan dan amat sensitif terhadap pengidap penyakit lelah," katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Serangga ini terlihat aktif di malam hari, bahkan tampak mengerumuni lapangan stadion Darul Makmur saat perlawanan sepak bola Pahang melawan Johor Darul Takzim akhir pekan lalu.
Profesor entomologi Pusat Pengkajian Sains Hayati Universitas Sains Malaysia, Profesor Che Salmah Mat Rawi seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Rabu mengatakan serangga tersebut dikenali dengan nama ilmiah Lyssa Zampa Docile.
Salah satu penyebab kemunculannya adalah faktor perubahan cuaca yang menyebabkan peningkatan mendadak serangga ini.
Lazimnya, serangga ini mendiami kawasan dataran tinggi, tetapi ada kemungkinan ia ditemui di kawasan penanaman atau kawasan pembangunan terutama pada Mei hingga Agustus.
Che Salmah mengatakan faktor tarikan lampu, perubahan cuaca, banyak sumber makanan serta tidak adanya musuh yang mengancam keselamatan serangga ini juga mempengaruhi kemunculannya.
Walaupun kajian menyatakan serangga ini tidak beracun, namun ia bisa menyebabkan kegatalan pada kulit jika disentuh.
"Bulu pada sayap serangga ini juga bisa mengganggu pernafasan dan amat sensitif terhadap pengidap penyakit lelah," katanya. (Antara)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014