Jakarta (Antara) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendirikan "Indonesia House" yaitu sebuah perusahaan yang khusus menampung, menjual, memasarkan dan mendistribusikan produk-produk Indonesia di Italia yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Uni Eropa.

"Kami ingin agar produk Indonesia yang berdaya saing dan memiliki nilai tambah untuk ekspor dapat terdistribusi dengan baik di luar negeri. Pendirian 'Indonesia House' merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan itu," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P Roeslani di Jakarta, Jumat.

Menurut Rosan, pendirian "Indonesia House" terinspirasi dari Department Store Aumai Spa yang merupakan sebuah perusahaan berbadan hukum Italia yang dimiliki oleh pengusaha Tiongkok. Perusahaan itu umumnya menjual berbagai produk yang berasal dari Tiongkok.

"Keberadaan department Store itu cukup efektif untuk memasarkan dan mendistribusikan produk karena perusahaan itu dapat menjadi perwakilan produk-produk Tiongkok yang dipasarkan di Italia dan Uni Eropa," ujar dia.

"Indonesia House" yang berlokasi di Milan itu merupakan departemen store yang bertugas untuk menjual langsung kepada konsumen yang lokasinya berada di Milan, sementara gudangnya yang berada di Genoa berfungsi sebagai tempat penyimpanan produk yang diimpor dari Indonesia untuk memasok tidak hanya untuk Indonesia House, tetapi juga departemen store dan toko-toko lainnya.

"Sejauh ini kami lakukan di Milan, Italia dan selanjutnya kami akan jajaki Belanda dan Perancis," ujar dia.

Ketua Komite Tetap Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif Kadin, Safari Azis mengatakan pihaknya akan mengupayakan produk-produk UKM Indonesia dapat dipasarkan di sana.

Sebelumnya Kadin telah membina UKM-UKM melalui lembaga pembiayaan yang dibentuk, yakni PT Palapa Nusantara Berdikari. "Selain pembiayaannya, sekarang kami akan dorong akses pasarnya," kata Safari.

Sementara itu, Honorary Consul Republik Indonesia untuk Milan di Italia Jacopo Fusaia mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki peluang besar untuk produk seafood.     

Namun ia mengingatkan pebisnis Italia hanya mau melakukan kerja sama dengan perusahaan yang telah lolos uji sertifikasi dari Uni Eropa.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014