Jakarta (Antara) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI tahun anggaran  2013 merupakan kado pahit untuk ulang tahun Jakarta.

"Penilaian dari BPK RI beberapa waktu lalu yaitu laporan keuangan mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Saya kira ini kado ulang tahun yang sangat pahit untuk Jakarta," kata Basuki dalam sambutan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke-487 di Lapangan Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

Selain penilaian dan temuan-temuan dari BPK RI, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu juga menyesali perihal Piala Adipura yang tidak berhasil diraih.

"Sudah nilai laporan keuangannya WDP, Piala Adipura juga kita tidak dapat. Ini ulang tahun yang sangat pahit. Ini berarti kan kinerja kita masih kurang. Untuk selanjutnya, harus ada perbaikan," ujar Basuki.

Kendati demikian, dalam momentum peringatan HUT Kota Jakarta kali ini, dia berharap seluruh jajaran Pemprov DKI, baik pejabat maupun staf, dapat lebih meningkatkan kinerjanya masing-masing demi kemajuan ibukota.

"Pembangunan infrastruktur harus terus berjalan, tidak boleh ada yang berhenti. Pengadaan angkutan umum juga harus terus dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan. Pokoknya, bekerja untuk Jakarta. Dirgahayu Kota Jakarta," tutur Basuki.

Pada Jumat (20/6) lalu, BPK RI memberikan penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Tahun Anggaran (TA) 2013.

Penilaian tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan penilaian yang diperoleh selama dua tahun sebelumnya, yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Disamping itu BPK juga mencatat 86 temuan dengan nilai kerugian mencapai Rp1,41 triliun dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun Anggaran (TA) 2013.

Kerugian tersebut dari adanya temuan yang berindikasi kerugian daerah senilai Rp85,36 miliar serta temuan berpotensi kerugian daerah sebesar Rp1,33 triliun. ***1*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014