Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional Bengkulu hingga menjelang Ramadhan 1435 Hijriah telah menyerap 5.446 ton beras hasil panenan para petani daerah itu.

"Ini baru pertengahan tahun, kami telah menyerap sebesar 91 persen dari yang ditargetkan pusat untuk serapan beras petani lokal," kata Kepala Bulog Divisi Regional Bengkulu Basirun di Bengkulu, Jumat.

Perum Bulog pusat, kata dia, menargetkan serapan beras petani lokal untuk Provinsi Bengkulu pada 2014 sebesar 6.000 ton.

"Sedangkan di Bengkulu, pada Bulan Puasa ini hingga Desember nanti masih ada panen raya, dan kami yakini serapan beras petani akan melebihi target," kata dia.

Oleh sebab itu, pihaknya pada Juli mendatang akan mengusulkan tambahan target baru sebesar 1.500 ton ke Bulog pusat.

"Kami rasa, dengan panen raya di Kabupaten Lebong pada Bulan Puasa ini akan melebihi target serapan 6.000 ton," katanya.

Pihaknya pada 2014 menargetkan penyerapan 10.000 ton beras petani lokal.

"Ini untuk penguatan stok beras di Bulog Bengkulu, dengan ketersediaan stok yang cukup dapat mengantisipasi harga beras agar tidak melonjak, sehingga harga komoditas ini di pasaran tetap stabil," kata dia.

Selain menjaga stabilisasi harga jual beras ke masyarakat, peranan Bulog menyerap beras di daerah itu juga menjadi alternatif bagi petani menjual komoditas hasil pertanian dengan standar harga yang layak.

"Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang beras nasional, dimana harga dan kualitas beras yang dibeli Bulog sudah ditentukan, yakni Rp6.600 per kilogram, jika pengumpul membeli dengan harga murah, maka petani bisa menjual beras atau gabah mereka ke Bulog," katanya.

Pihaknya membeli gabah giling kering dari petani dengan harga Rp4.200 per kilogram, sedangkan gabah kering panen Rp3.300. ***2***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014