Lombok Barat (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menargetkan penanaman 80 ribu batang mangrove pada 2014 sebagai upaya mengurangi dampak abrasi akibat cuaca buruk di perairan laut yang terjadi hampir setiap tahun.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat Ahmad Subandi di Lombok Barat, Jumat, mengatakan penanaman mangrove sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir, mulai 2011, 2012, dan 2013.

"Selama kurun waktu tiga tahun itu ada sekitar 2,5 juta mangrove yang sudah ditanam," katanya.          

Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya di daerah pasang surut dan sepanjang garis pantai. Tanaman itu, memiliki berbagai fungsi yang salah satunya menjaga kestabilan garis pantai.

Khusus pada 2014, pihaknya menargetkan penanaman bibit mangrove sebanyak 80 ribu batang dengan lokasi penanaman tersebar di pesisir Kecamatan Lembar, seperti Pantai Cemara, Teluk Waru, dan Labuhan Tereng.

Ia menjelaskan penanaman terbagi dalam dua tahap, yakni pertama pada April 2014 sebanyak 40 ribu batang dan kedua pada Juni 2014 dengan jumlah yang sama.

Proses penanaman pohon pelindung di wilayah pesisir itu, katanya, melibatkan kelompok masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan komunitas peduli lingkungan.

Ia menjelaskan program konservasi di wilayah pesisir itu, untuk mengurangi dampak anomali cuaca dan iklim yang tidak menentu, sehingga tidak terjadi abrasi yang begitu parah.

"Dalam setahun rata-rata 100 meter garis pantai kita rusak akibat cuara buruk, makanya untuk mengurangi tingkat kerusakan ditanamlah mangrove," ujar Subandi.  (Antara)

Pewarta: Oleh Awaludin

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014