Gaza City, Wilayah Palestina (Antara/AFP) - Israel melakukan setidaknya empat serangan udara terhadap Gaza, Selasa sore, melanjutkan razia setelah gencatan senjata yang gagal 
turun mendarat, kata koresponden AFP dan para saksi mata.

Seorang koresponden AFP melaporkan satu serangan udara di timur Kota Gaza, dan saksi mata melaporkan serangan kedua di pusat kota.

Saksi juga melaporkan serangan di Nusseirat di Gaza tengah maupun di wilayah Khan Yunis di selatan.

Tidak ada laporan segera tentang kematian atau korban cedera.

Penggerebekan terjadi tak lama setelah tentara Israel mengumumkan pihaknya mengakhiri gencatan senjata setelah diamati sejak pukul 06.00 GMT di bawah persyaratan gencatan senjata usulan Mesir.

Hamas telah menolak dengan tegas usulan itu, dan mengatakan itu tidak dikonsultasikan dan tidak akan menghentikan tembakan tanpa kesepakatan luas yang mencakup konsesi-konsesi yang dicari.

"Hamas telah menembakkan 47 roket sejak kami menangguhkan pemogokan kami di Gaza pada pukul 09.00 waktu setempat. Sebagai hasilnya, kami telah kembali lanjutkan serangan  kami terhadap Hamas," kata tentara pada akun Twitter resminya.

"Setelah enam jam serangan roket sembarangan di Israel, IDF 
(tentara) telah kembali melakukan  operasional terhadap Hamas," kata juru bicara militer Letnan Peter Lerner  pada akun Twitter-nya.

Berbicara pada kondisi tak ingin disebut namanya, seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada AFP bahwa militer telah diperintahkan untuk "bertindak tegas".

"Setelah Hamas dan Jihad Islam menolak usulan Mesir untuk 
gencatan senjata dan menembakkan puluhan roket ke Israel, perdana menteri dan menteri pertahanan telah memerintahkan IDF untuk bertindak tegas terhadap target teror di Gaza. "

Lebih dari 192 orang telah tewas di Gaza selama sepekan terakhir saat Israel telah melancarkan serangan  udara tanpa henti terhadap pejuang  Hamas.

Sebagai tanggapan, para pejuang Hamas telah menembakkan lebih dari seribu roket ke Israel di mana tak seorang pun tewas dalam konfrontasi saat ini.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014