Jakarta, (Antara) - Tim olimpiade matematika Indonesia untuk tingkat SMP berhasil mengharumkaan bangsa dengan meraih medali emas dalam olimpiade matematika "Korea International Mathematics Competition" atau KIMC yang diselenggarakan di Daejeon, Korea Selatan, 21-26 Juli.

        "Alhamdulillah, anak-anak kita meraih prestasi. Ini semua karena kegigihan mereka dan pembinaan kita semua," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, saat menjemput kedatangan tim Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Minggu.

        Olimpiade matematika internasional itu diikuti sekitar 600 siswa SD dan SMP dari 31 negara dari berbagai belahan dunia. Indonesia mengirim dua tim untuk tingkat SMP.

        Tim Indonesia berhasil meraih satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu.

        Tim A Indonesia yang meraih medali perunggu beranggotakan Kristoforus Jason, Olivia Pricilia, Bennet Clement, dan Adrianzka Mayeswara Dewa.

        Untuk kontes perorangan Kristoforus Jason dan Bennett Clement  meraih dua medali perak, kemudian Olivia Pricilia dan Adrianzka Mayeswara Dea meraih dua medali perunggu.

        Tim B yang meraih medali emas beranggotakan Michael Agung Nugroho, Andrew Wiraatmaja, Otto Alexander Sutianto, dan Kinantan Arya Bagaspati.

        Andrew Wiraatmaja dan Kinantan Arya Bagaspati memperoleh dua medali perak, serta Michael Agung Nugroho dan Otto Alexander Sutianto meraih dua medali perunggu.

        "Kita selalu mengevaluasi hasil pertandingan, agar nantinya bisa ditingkatkan lagi prestasinya," jelas Didik.

        Didik mengatakan tim dari Tiongkok masih menjadi saingan berat bagi Tim Indonesia.

        "Kualitas perlombaan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Apalagi, tahun depan yang akan dilangsungkan di Tiongkok," jelas dia.

        Soal-soal dalam olimpiade matematika lebih banyak ke pemecahan masalah. Menurut Didik, hal itu sejalan dengan Kurikulum 2013.

        Anggota tim olimpiade, Otto Alexander Sutianto mengatakan dirinya dan tim merasa gembira berhasil meraih prestasi itu.

        "Persaingannya cukup ketat, terutama dari Tiongkok. Tetapi berhasil diatasi," ujar pelajar kelas sembilan SMP Kalam Kudus Solo itu.

        Otto mengatakan ia dan timnya mendapatkan pembinaan selama satu bulan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

        Selain itu, pelajar SMP dari Indonesia juga berhasuk membawa tiga medali emas lomba lukis internasional "The Past, Present and Future of Silk Road" di Giangdao, Tiongkok. Mereka adalah Lamya (SMPN 2 Palangkaraya), Tussita Mettadevi (SMPN 1 Kota Cirebon) dan Siti Nur Salsabila (SMP YKPP Dumai).

    ***3***

Pewarta: Oleh Indriani

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014