Mukomuko (Antara) - Sebanyak 28 orang karyawan PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, sejak lima bulan terakhir belum menerima gaji dari perusahaannya.

"Karyawan kami lima bulan belum gajian karena perusahaan tidak cukup anggaran untuk membayar gaji mereka," kata Pelaksana Tugas Direktur PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Ismabar, di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, anggaran di perusahaan itu yang diperoleh dari tagihan pelanggan hanya mencukupi untuk membiayai operasional mesin agar pompa tetap beroperasi menyuplai air ke pelanggan.

Selain itu, kata dia, anggaran tersebut juga untuk membantu operator yang butuh pinjaman dana, dan enaga operator sangat dibutuhkan agar mesin pompa perusahaan itu tetap berjalan.

"Pinjaman untuk mereka pun jumlahnya tidak besar hanya Rp200.000 hingga Rp500.000 per orang," ujarnya.

Dikatakannya, saat ini perusahaan membutuhkan anggaran sebesar Rp161 juta untuk membayar gaji sebanyak 28 orang karyawan selama bulan.

Ia berharap, adanya solusi anggaran dari pemerintah setempat dan bupati untuk membantu membayar gaji karyawan perusahaan itu.

Karena, menurut dia, tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh karyawan untuk menyelamatkan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kebangkrutan.

Apalagi, lanjutnya, pihak DPRD setempat tidak menyetujui usulan rancangan peraturan daerah (Raperda) untuk dana penyertaan modal PDAM.

Karyawan PDAM Tirta Selagan Suryadi mengatakan sebagian karyawan yang belum menerima gajian mencari kerja samping termasuk menjadi nelayan dan akibat jadi nelayan satu orang karyawan kita tewas tenggelam.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014