Bengkulu (Antara) - Pengamat sekaligus akademisi ilmu politik Universitas Bengkulu, Drs Lamhir Syam Sinaga MSi menyatakan uang bukan segalanya dan bukan poin terpenting dalam memenangkan pertarungan pemilihan kepada daerah di provinsi itu.

"Tidak benar kata-kata orang yang mengatakan untuk menang pikada harus punya dana besar, mereka yang menggunakan uang banyak untuk meraih perolehan suara adalah orang yang tidak mengerti manajemen politik," kata dia di Bengkulu, Minggu.

Menurut dia, terdapat empat poin penting sebagai struktur dasar utama dalam meraih dukungan masyarakat pada pilkada di Bengkulu yang rencananya akan digelar Juli 2015.

"Empat poin penting ini berupa jaringan yang harus saling mendukung, bersinergi dan hidup secara simultan," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, empat jaringan yang harus dihidupkan tersebut yakni jaringan tradisional dan keluarga.

"Baik dalam bentuk keluarga kecil, maupun dalam bentuk keluarga besar seperti hubungan kesukuan maupun orang yang mau mengaku keluarga," ucapnya.

Jaringan yang kedua yakni yakni jaringan emosional, seperti teman satu sekolah, satu kantor, tetangga satu tempat tinggal maupun teman se organisasi.

"Tidak hanya teman secara sosial, teman secara kedekatan ekonomi dan politik pun juga harus digerakkan," katanya.

Poin ketiga menurut dia adalah kepentingan, yakni jaringan terhadap orang-orang yang memangku dan memiliki kepentingan terhadap provinsi, kota dan kabupaten di Bengkulu.

"Yang keempat adalah jaringan kekuatan dan kekuasaan, baik kekuatan di bidang ekonomi, sosial dan politik," ujarnya.

Empat poin penting tersebut menurut dia harus dipadukan dengan pendekatan terhadap media massa sebagai penghubung calon dengan masyarakat.

"Media memiliki peranan penting, mulai dari menciptakan karakter calon, membangun opini. Pers menciptakan budaya populer, memberikan nilai jual, serta sebagai pencipta aktor politik. Jika calon menguasai empat jaringan serta media, bahkan dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk maju pada pencalonan pilkada," ujar Lamhir.

Penggunaan uang seperti "money politic" pada pilkada merupakan pembelajaran yang buruk bagi masyarakat, ucapnya. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014