Auckland (Antara/Reuters) - Sekjen PBB Ban Ki-moon, Selasa, memperingatkan negara Barat bahwa tidak ada penyelesaian secara militer pada krisis Ukraina, sementara NATO bersiap meningkatkan kesiapan tempurnya di Eropa timur.

Ban mengatakan sangat cemas atas perkembangan di Ukraina dan ingin menghindarkan ketegangan memburuk dalam konflik itu, yang berkembang ke keadaan sangat kacau dan berbahaya.

"Konflik itu berdampak pada kawasan itu dan global," katanya kepada wartawan dalam satu kunjungan ke Selandia Baru.

"Karena itu mengapa saya meminta para pejabat tertinggi Ukraina dan Rusia menangani masalah itu duduk bersama dan menyelesaikannya melalui dialog," katanya.

Ban mengakui kecemasan Barat atas keberhasilan-keberhasilan  pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur, yang Kiev katakan didukung pasukan Rusia tetapi Moskow bwrsikeras mereka adalah pemberontak.

"Saya tahu Uni Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat sedang mendiskusikan dengan sangat serius tentang bagaimana menangani konflik ini," kata Ban.

"Yang penting sekarang adalah mereka harus tahu tidak ada solusi militer dalam konflik ini. Masalah itu harus diselesaikan melalui dialog politik bagi satu penyelesaian politik, itu adalah jalan yang lebih berkesinambungan.

Pernyataannya itu diucapkan saat NATO bersiap menyelenggarakan satu KTT di Wales pekan ini, yang akan menetapkan peningkatan kemampuan negara-negara anggota Eropa timur cemas akan tindakan-tindakan Rusia di Ukraina.

KTT itu akan mendorong tanggapan cepat NATO untuk mempelopori pasukan beranggotakan ribua personil yang dapat dikerahan dalam beberapa hari ke tempat-tempat rawan kawasan itu, kata Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen pada Senin.

Satu laporan PBB pekan lalu memperkirakan hampir 2.600 orang tewas sejak konflik meletus di Uktraina timur pertegahan April, sementara sekitar 430.000 orang mengungsi.

AS dan Uni Eropa memberlakukan serjumlah sanksi terhada Rusia  menyagkut krisis Ukraina, konflik terburuk anrara M0skow dan Barat sejak Perang Dingin.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014