Mukomuko (Antara) - MTS Syuhada sekolah gratis yang dibangun oleh seorang petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menerapkan pendidikan lingkungan bagi siswanya.

"MTS Syuhada telah menerapkan pendidikan lingkungan bagi siswanya. Meskipun hanya muatan lokal di sekolah tersebut," kata Direktur Yayasan Genesis Bengkulu, Barlian, di Mukomuko, Rabu.

Sabur (45), warga Desa Aur Cina, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukumuko, sempat dianggap gila karena memiliki ide membangun sekolah gratis untuk anak-anak petani di desa tersebut. Namun setelah ide itu terwujud, masyarakat pun ikut membantunya.

Barlian mengatakan, Yayasan Genesis dan Yayasan Kohati bekerja sama dengan sekolah itu dengan bentuk kesepakatan dan kesepahaman atau MoU dalam penerapan pendidikan lingkungan di sekolah tersebut.

Menurut dia, dua yayasan ini telah memberikan berbagai macam bahan bacaan tentang pendidikan lingkungan ke sekolah ini. Bahkan yayasan juga menyiapkan guru yang mengajarkan tentang pendidikan lingkungan.

"Tenaga guru yang kami siapkan itu tidak hanya mengajarkan pendidikan lingkungan saja, juga bisa mengajarkan pelajaran lain untuk membantu sekolah itu menutupi kekurangan jumlah tenaga pengajarnya," ujarnya lagi.   

Menurut dia, meskipun saat ini pendidikan lingkungan sebatas muatan lokal di sekolah itu tetapi diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membentuk kader kader lingkungan sejak dini dari sekolah.

Karena, kata dia, kalau diadakan kegiatan pembentukan kader lingkungan, prosesnya terlalu cepat sehingga tidak efektif untuk meningkatkan kesadaran kader tersebut agar peduli terhadap lingkungan.

Dikatakannya, pendidikan lingkungan itu baru pertama kali terapkan di sekolah di daerah itu, di sekolah lain belum ada yang menerapkannya.

Ia berharap, MTS Syuhada itu dapat menjadi motivasi bagi sekolah sekolah lain agar menerapkan pendidikan lingkungan.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014