Rejanglebong, (Antara) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini tengah menggencarkan razia "handphone" di kalangan pelajar setempat untuk mencegah peredaran video porno.
"Razia handphone pelajar ini dilakukan sesuai dengan instruksi Bupati Rejanglebong terkait maraknya peredaran video dan gambar yang berbau pornografi," kata Kepala Satpol-PP Kabupaten Rejanglebong, Rektor Vande Armada di Rejanglebong.
Razia HP milik kalangan pelajar di daerah itu kata dia, dilaksanakan setelah terungkapnya kasus video porno yang melibatkan mantan anggota dewan periode 2009-2014 dengan oknum pelajar SMA swasta di daerah ini.
Adapun sekolah yang menjadi sasaran ialah sekolah tingkat SMA sederajat, dimana dari beberapa sekolah yang mereka datangi petugas menemukan sejumlah pelajar mengoleksi video porno mantan anggota dewan dengan oknum pelajar yang saat ini kasusnya tengah diusut Polres Rejanglebong. Kepada siswa yang ketahuan mengoleksi video porno ini pihaknya menyerahkan permasalahannya kepada masing-masing sekolah untuk dikenakan sanksi.
Selain menyasar kalangan pelajar tingkat SMA sederajat razia ini juga dilakukan pihak Satpol-PP Rejanglebong terhadap kalangan PNS yang ada di lingkungan pemkab daerah itu, namun sejauh ini mereka belum menemukan adanya PNS yang mengoleksi video mesum tersebut.
Razia HP pelajar dan PNS itu sendiri kata dia, dilakukan pihaknya guna memastikan tidak adanya pelajar maupun PNS yang menyimpan video porno, karena akan berdampak buruk terhadap mental generasi muda maupun merusak citra PNS di Rejanglebong.
Sebelumnya Bupati Rejanglebong Suherman memerintahkan pihak Satpol-PP dan aparat Polres Rejanglebong untuk melakukan razia HP maupun mengusut peredaran serta pelaku video porno baik pemeran laki-laki dan perempuan yang melibatkan R (50) mantan anggota dewan dengan pelajar daerah itu.
"Kita harus tahu diri, tahu posisi dan tahu usia, malulah kalau PNS yang berseragam ini ternyata hobi mengoleksi video porno. Makanya saya telah menginstruksikan petugas Satpol-PP untuk merazia HP pelajar dan PNS, selain itu kita harapkan aparat kepolisian dapat mengusutnya sampai tuntas," ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Razia handphone pelajar ini dilakukan sesuai dengan instruksi Bupati Rejanglebong terkait maraknya peredaran video dan gambar yang berbau pornografi," kata Kepala Satpol-PP Kabupaten Rejanglebong, Rektor Vande Armada di Rejanglebong.
Razia HP milik kalangan pelajar di daerah itu kata dia, dilaksanakan setelah terungkapnya kasus video porno yang melibatkan mantan anggota dewan periode 2009-2014 dengan oknum pelajar SMA swasta di daerah ini.
Adapun sekolah yang menjadi sasaran ialah sekolah tingkat SMA sederajat, dimana dari beberapa sekolah yang mereka datangi petugas menemukan sejumlah pelajar mengoleksi video porno mantan anggota dewan dengan oknum pelajar yang saat ini kasusnya tengah diusut Polres Rejanglebong. Kepada siswa yang ketahuan mengoleksi video porno ini pihaknya menyerahkan permasalahannya kepada masing-masing sekolah untuk dikenakan sanksi.
Selain menyasar kalangan pelajar tingkat SMA sederajat razia ini juga dilakukan pihak Satpol-PP Rejanglebong terhadap kalangan PNS yang ada di lingkungan pemkab daerah itu, namun sejauh ini mereka belum menemukan adanya PNS yang mengoleksi video mesum tersebut.
Razia HP pelajar dan PNS itu sendiri kata dia, dilakukan pihaknya guna memastikan tidak adanya pelajar maupun PNS yang menyimpan video porno, karena akan berdampak buruk terhadap mental generasi muda maupun merusak citra PNS di Rejanglebong.
Sebelumnya Bupati Rejanglebong Suherman memerintahkan pihak Satpol-PP dan aparat Polres Rejanglebong untuk melakukan razia HP maupun mengusut peredaran serta pelaku video porno baik pemeran laki-laki dan perempuan yang melibatkan R (50) mantan anggota dewan dengan pelajar daerah itu.
"Kita harus tahu diri, tahu posisi dan tahu usia, malulah kalau PNS yang berseragam ini ternyata hobi mengoleksi video porno. Makanya saya telah menginstruksikan petugas Satpol-PP untuk merazia HP pelajar dan PNS, selain itu kita harapkan aparat kepolisian dapat mengusutnya sampai tuntas," ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014