Mukomuko (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan akan menangani pemakaman jenazah tanpa identitas yang ditemukan dalam keadaan terlantar. Jenazah ini diduga merupakan korban pengeroyokan yang terjadi di wilayah tersebut.
Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Mukomuko, Zoni Fourwanda, menjelaskan bahwa jenazah sebelumnya dirawat di ruang ICU RSUD Mukomuko setelah dirujuk dari puskesmas setempat. “Korban awalnya dirujuk ke ICU dalam keadaan koma. Hari ini meninggal dunia, dan besok akan dimandikan, disalatkan, serta dikebumikan,” ujar Zoni, Minggu (15/12).
Zoni menambahkan, sebelum proses pemakaman, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala kaum atau adat di Kecamatan Kota Mukomuko untuk menentukan lokasi pemakaman umum (TPU) yang layak bagi jenazah tersebut. “Karena jenazah ini tanpa identitas, kami harus meminta izin kepada kepala kaum terkait lokasi pemakaman,” katanya.
Menurut Zoni, hingga saat ini identitas jenazah belum diketahui, termasuk nama dan asal usulnya. Kondisinya yang koma sejak ditemukan membuat instansi terkait tidak dapat menggali informasi lebih lanjut.
“Tugas kami adalah menerima laporan terkait jenazah tanpa identitas, kemudian mengurusnya hingga proses pemakaman selesai,” tegasnya.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang beredar, jenazah tanpa identitas tersebut diduga merupakan korban pengeroyokan warga. Ia diduga dikeroyok karena dicurigai mencuri mobil milik warga setempat. Video pengeroyokan ini sempat viral di media sosial Facebook, sebelum informasi mengenai korban dalam kondisi tidak sadarkan diri ditemukan di kebun kelapa sawit mencuat.
Warga yang menemukannya kemudian membawa korban ke puskesmas terdekat. Namun, karena kondisinya kritis, korban dirujuk ke RSUD Mukomuko dalam keadaan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
Melalui penanganan ini, Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko berharap dapat memastikan jenazah yang terlantar mendapatkan pemakaman yang layak, meskipun identitasnya belum diketahui. Kasus ini juga menjadi perhatian masyarakat setempat, mengingat adanya dugaan pengeroyokan yang berujung fatal.