Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, memperkuat merek daerah "City of Randang" sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda.
"Dalam rakornas itu, Presiden memerintahkan daerah untuk memperkuat branding sebagai keunggulan dan jati diri. Kita telah menindaklanjuti arahan itu. Sekarang, bagaimana cara memperluas hingga makin dikenal," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Sumbar, Rabu.
Ia mengatakan merek Kota Payakumbuh sebagai City of Randang berkaitan dengan banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya produk rendang di kota itu.
"Branding City of Randang ini sekaligus untuk memfasilitasi kepentingan bisnis dari pelaku UMKM khsususnya produk rendang yang tentunya ini akan berdampak kepada tumbuhnya ekonomi di Payakumbuh," ujarnya.
Baca juga: Sumbar kirim 1,3 ton rendang untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: KBRI Sofia promosikan rendang ke negara-negara Balkan
Ia mengatakan branding City of Randang juga sebagai bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan promosi produk UMKM yang ada di daerah, khususnya produk rendang.
"Saat ini produk rendang asal Payakumbuh telah memiliki standar kualitas untuk ekspor. Kita juga memiliki sentra IKM rendang sebagai tempat produksinya," katanya.
Ia mengatakan rendang dari UMKM Kota Payakumbuh sudah menembus pasar internasional salah satunya dengan telah adanya bumbu rendang yang diekspor ke luar negeri seperti Jerman.
Untuk itu, dalam memperbesar, menggemakan dan menyukseskan branding tersebut pihaknya terus menyiapkan hulu dan hilir salah satunya dengan bekerja sama dengan banyak pihak.
"Banyak hal yang harus kita siapkan, seperti hulunya, jika nanti pesanan dan kita memproduksi dalam jumlah yang banyak tentu kita membutuhkan bahan baku dari daerah lain karena ini tidak bisa kita penuhi sendiri," ujarnya.
Sementara untuk hilir, Pemkot Payakumbuh akan terus mencoba bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat meningkatkan atau memperbesar pasar yang dapat dijangkau.
"Sebelum memikirkan hilirnya atau pangsa pasarnya, kita harus terlebih dahulu menyelesaikan apa yang ada di hulu, kelengkapannya dipenuhi. Jangan sampai permintaan pasar tinggi sementara kita kekurangan bahan baku rendang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Dalam rakornas itu, Presiden memerintahkan daerah untuk memperkuat branding sebagai keunggulan dan jati diri. Kita telah menindaklanjuti arahan itu. Sekarang, bagaimana cara memperluas hingga makin dikenal," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Sumbar, Rabu.
Ia mengatakan merek Kota Payakumbuh sebagai City of Randang berkaitan dengan banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya produk rendang di kota itu.
"Branding City of Randang ini sekaligus untuk memfasilitasi kepentingan bisnis dari pelaku UMKM khsususnya produk rendang yang tentunya ini akan berdampak kepada tumbuhnya ekonomi di Payakumbuh," ujarnya.
Baca juga: Sumbar kirim 1,3 ton rendang untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: KBRI Sofia promosikan rendang ke negara-negara Balkan
Ia mengatakan branding City of Randang juga sebagai bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan promosi produk UMKM yang ada di daerah, khususnya produk rendang.
"Saat ini produk rendang asal Payakumbuh telah memiliki standar kualitas untuk ekspor. Kita juga memiliki sentra IKM rendang sebagai tempat produksinya," katanya.
Ia mengatakan rendang dari UMKM Kota Payakumbuh sudah menembus pasar internasional salah satunya dengan telah adanya bumbu rendang yang diekspor ke luar negeri seperti Jerman.
Untuk itu, dalam memperbesar, menggemakan dan menyukseskan branding tersebut pihaknya terus menyiapkan hulu dan hilir salah satunya dengan bekerja sama dengan banyak pihak.
"Banyak hal yang harus kita siapkan, seperti hulunya, jika nanti pesanan dan kita memproduksi dalam jumlah yang banyak tentu kita membutuhkan bahan baku dari daerah lain karena ini tidak bisa kita penuhi sendiri," ujarnya.
Sementara untuk hilir, Pemkot Payakumbuh akan terus mencoba bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat meningkatkan atau memperbesar pasar yang dapat dijangkau.
"Sebelum memikirkan hilirnya atau pangsa pasarnya, kita harus terlebih dahulu menyelesaikan apa yang ada di hulu, kelengkapannya dipenuhi. Jangan sampai permintaan pasar tinggi sementara kita kekurangan bahan baku rendang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023