Bengkulu,  (Antara) - Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri mengakui provinsi tersebut masih kekurangan fasilitas rambu jalan, sehingga banyak oknum masyarakat melanggar aturan yang berakibat makin tinggi angka kecelakaan lalu-lintas.

Pernyataan Kapolda Bengkulu itu disampaikan pada peringatan HUT ke-59 Polisi Lalu Lintas di Kota Bengkulu, Senin.

"Mari kita gunakan kesempatan ini menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap msyarakat sesuai dengan visi dan misi jajaran Kepolisian Lalu Lintas," kata dia.

Kapolda Bengkulu itu dalam sambutannya mengatakan, dua hal yang perlu diperhatikan yaitu tugas yang menghadirkan keselamatan di jalan, dan langkah-langah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Dalam hal ini sebagai pihak kepolisian akan terus malakukan perbaikan pelayanan dan menargetkan akan menurunkan angka kematian di jalan raya," katanya lagi.

Tatang menambahkan, masih banyak persimpangan jalan di wilayah provinsi itu yang belum mempunyai fasilitas, seperti lampu pengatur jalan dan fasilitas rambu-rambu yang kiranya mendukung kinerja kepolisian dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Jika tidak tersedia prasarana yang memadai, lanjut dia, tentu akan lebih menyulitkan pihak kepolisian dalam hal ini Direktorat Lalu Lintas dalam menjalankan pekerjaannya, terlebih masih banyak oknum masyarakat yang masih belum sadar hukum dengan sengaja melanggar aturan lalu-lintas.

Lebih lanjut ia menambahkan, Direktorat Lalu Lintas Polda Bengkulu perlu bekerjasama dengan pemerintah dalam perencanaan pembangunan infrastruktur jalan raya untuk memberi masukan, termasuk pembangunan infrastruktur lainya seperti mal dan pertokoan.

Apalagi kebanyakan yang dilakukan masyarakat membangun toko tanpa fasilitas parkir, sehingga nantinya akan berdampak pada pekerjaan polantas lagi, ujarnya pula.

Peringatan HUT ke-59 Polisi Lalu Lintas itu diisi dengan bakti sosial, berkunjung ke anggota aktif purnawirawan Polda Bengkulu dan masyarakat yang terkena bencana, donor darah, pemberian sembako bagi masyarakat kurang mampu, gotong-royong membersihkan masjid dan pembuatan tong sampah.

Sementara itu, warga Bengkulu mengharapkan polisi lebih tegas dalam menindak pelaku pelanggaran aturan lalu-lintas, karena selain membahayakan bagi diri sendiri juga pengendara lain.

"Lihat saja masih banyak yang menerobos lampu merah dan melawan arus lalu-lintas," kata Khaerul, salah satu warga Kota Bengkulu.***1***


Pewarta: Yan Berlian

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014