Bengkulu (Antara) - Sebanyak 19 ribu guru di Provinsi Bengkulu belum mendapatkan pelatihan tentang metode penerapan Kurikulum 2013.

"Jumlah seluruh guru di Bengkulu yakni 29 ribu tenaga pengajar, yang baru dapat pelatihan baru 10 ribu guru," kata Kepala UPT Balai Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat di Bengkulu, Kamis.

Dia mengatakan pada pada 2014, dari APBD hanya bisa dianggarkan pelatihan untuk 10.000 guru yang tersebar di sepuluh kabupaten dan kota di Bengkulu.

"Pada APBD perubahan 2014, kami ajukan lagi anggaran untuk pelatihan sebanyak 6.000 guru. Karena anggaran terbatas kami menyelenggarakan pelatihan juga harus secara bertahap, tidak bisa langsung keseluruhan," kata dia.

Pelatihan penerapan Kurikulum 2013 untuk 6.000 guru tersebut menurut Eri, membutuhkan biaya hingga Rp6 miliar.

"Untuk 13 ribu lainnya akan kita upayakan mendapatkan pelatihan pada 2015, mau tidak mau, pendidikan dan latihan (diklat) itu harus tuntas tahun depan, karena pada 2016 Kurikulum 2013 mulai efektif diterapkan," ucapnya.

Mengingat pada 2016, siswa sudah harus menghadapi ujian akhir dengan metode pembelajaran Kurikulum 2013, sedangkan tenaga pengajar saat ini yang memiliki pengetahuan tersebut masih terbatas, dirinya mengimbau guru lebih meningkatkan kreativitas, tidak harus menunggu pelatihan yang digelar dinas pendidikan setempat atau pelatihan langsung dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI.

"Guru harus dituntut kreatif dan inovatif, jika belum mendapatkan pelatihan, bisa bertanya pada teman seprofesi yang sudah mendapatkan pelatihan, dan yang sudah di diklat jangan pelit ilmu," kata Eri.

Walaupun dengan keterbatasan pengetahuan SDM tentang kurikulum terbaru itu, dia masih tetap berharap prestasi pendidikan di Bengkulu terus meningkat.

"Oleh karena itu guru dituntut profesional, tidak boleh cengeng, ini demi masa depan putra putri kita," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014