Bengkulu, (Antara) - Kepala UPT Balai Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama untuk orang tua siswa, bahwa buku pelajaran Kurikulum 2013 masih harus mengandalkan hasil fotokopi.
"Jika ada yang bertanya mengapa harus memfotokopi buku pelajaran, ini disebabkan kendala dari pusat, jadi harus bersabar untuk sementara menggunakan buku pelajaran yang difotokopi," kata dia, di Kota Bengkulu, Kamis.
Dia mengatakan, buku yang harus digunakan siswa difotokopi dari hasil cetakan kepingan VCD yang memuat "e-book" Kurikulum 2013.
"Kemarin kita baru dapat sosialisasi dari kementerian pendidikan pusat, bahwa perusahaan percetakan buku yang lama tidak sanggup meneruskan pengadaan, dan terpaksa dialihkan ke perusahaan yang baru, pengalihan itu membutuhkan proses," katanya.
Jadi, Eri mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi akurat kapan buku pelajaran kurikulum 2013 akan didistribusikan ke Bengkulu.
"Biasanya kalau perusahaannya sudah pasti baik terkait MoU maupun harga buku, maka akan ada edaran resmi ke kita, sampai saat ini edaran resmi itu belum ada, jadi kami belum bisa pastikan kapan buku itu sampai," ucapnya.
Menurut dia, buku yang sempat didistribusikan ke provinsi itu sebelum pengalihan perusahaan percetakan yakni buku pelajaran untuk sekolah dasar sebanyak tiga tema.
"Tetapi itu belum keseluruhan, oleh karena itu, tema pelajaran yang ada di kepingan VCD dicetak dan difotokopi, kalau tidak, guru tidak bisa mengajarkan pelajaran Kurikulum 2013 ke siswa," katanya.
Sementara itu, untuk tenaga pengajar, dia mengatakan, sebanyak 10 ribu guru telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan (diklat) penerapan Kurikulum 2013.
"Pada APBD perubahan juga sudah kita ajukan anggaran diklat untuk enam ribu guru lagi, untuk jumlah keseluruhan tenaga pengajar di Provinsi Bengkulu yakni 29 ribu orang," ujarnya.
***3***
Bengkulu masih andalkan fotokopi buku kurikulum 2013
Kamis, 25 September 2014 14:54 WIB 2195