Bengkulu (Antara) - Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Sumardi mengungkapkan pembangunan bandar udara (bandara) baru di wilayah itu paling cepat direalisasikan pada 2017.

"Jika ada sinergi yang baik dalam melakukan percepatan pembangunan antarunsur terkait, maka pembangunan dapat kita realisasikan pada 2017," katanya di Bengkulu, Kamis.

Sumardi mengatakan, rencana itu sangat membutuhkan dukungan dari anggota DPRD Kabupaten Seluma, karena bandara akan dibangun di kabupaten tersebut.

"Kita juga butuh dukungan DPRD Provinsi Bengkulu, DPD RI dan DPR RI dari daerah pemilihan Bengkulu untuk merealisasikan bandara baru ini, kita tidak bisa bergerak sendiri," katanya.

Sejauh ini, menurut sekda, pihaknya sudah berkoordinasi, mengenai lokasi yang ditawarkan pihaknya kepada pihak terkait, yakni ke Kementerian Perhubungan RI, Kementerian BUMN dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, selaku pemilik lahan.

"Kami sudah MoU (dengan PTPN VII), saya juga sudah berkunjung ke Lampung (rapat koordinasi bersama PTPN VII Bandar Lampung) dan mereka juga sudah membalas kunjungan, namun kita belum tahu hasil rekomendasi kunjungan tersebut," ucapnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu masih menunggu hasil studi kelayakan lokasi yang ditawarkan provinsi itu untuk dijadikan bendara baru, sebagai relokasi dari Bandara Fatmawati, Bengkulu.

"Apakah sudah dilakukan studi kelayakan, seperti mengenai arah angin, dan studi lainnya, itu yang masih kita tunggu," kata Sumardi.

Sebelumnya, Bupati Seluma, mengungkapkan kabupaten itu siap menyediakan lahan seluas 1.000 hektare untuk pembangunan bandar udara baru untuk Provinsi Bengkulu.

"Kita sudah hubungi PTPN dan mereka sudah menyediakan lahan, apa salahnya untuk kemajuan Bengkulu dan Kabupaten Seluma, semuanya siap, dan itu janji saya, " ujar Bupati Seluma, Bundra Jaya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014