Abrasi Sungai Talo di Desa Muara Nibung Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu dilaporkan semakin parah bahkan mengancam keberadaan 110 rumah penduduk.

Kepala Desa Muara Nibung Kecamatan Ulu Talo, Dodi Harjo mengatakan, abrasi sungai ini terjadi sejak banjir bandang pada 2018 hingga saat ini kondisinya semakin parah. 

"Abrasi ini sudah terjadi sejak 2018 hingga sekarang sudah mendekati rumah penduduk. Bahkan jaraknya tidak sampai satu meter lagi dari rumah warga,” kata Dodi, Selasa.

Ia mengatakan, pemerintah desa telah melaporkan dan mengusulkan pembangunan bronjong penahan abrasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari usulan tersebut. 

"Proposal sudah tiga kali kami kirimkan tapi alasan pemerintah daerah masih diajukan ke BNPB, jadi belum ada kejelasan. Sementara, kondisi abrasi semakin mendekati rumah penduduk,” katanya.

Lanjut Dodi, saat ini 110 Kepala Keluarga di Desa Muara Nibung sudah resah karena kondisi abrasi setiap harinya terus bergerak. Bahkan saat ini sudah di bibir rumah penduduk. Jika terjadi banjir maka dipastikan akan ada rumah warga yang ikut terbawa arus. 

"Kami berharap segera dibangun bronjong atau penahan abrasi agar rumah penduduk tidak terus terancam hilang,” katanya.

Pewarta: Sepriandi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023