Jakarta (Antara) - Kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas, mengaku bahwa dia dan teman-temannya merasa tertekan dan gugup sehingga tidak mampu meraih hasil maksimal saat menghadapi Australia pada Piala Asia U-19 di Thuwwuna Stadium, Yangon, Myanmar. Minggu.

Pada pertandingan penentuan itu, Timnas Garuda Jaya harus menyerah 0-1 kepada anak asuh Paul Okon itu. Hasil ini membuat Indonesia berada di dasar klasemen Grup B dengan nol poin dan dipastikan gagal melangkah ke babak berikutnya.

"Kita sudah berusaha. Tapi, saat kita tertinggal semuanya malah tertekan dan gugup. Kami minta beribu maaf pada masyarakat Indonesia," kata Evan Dimas dalam tayangan televisi RCTI yang menayangkan pertandingan timnas secara langsung.

Menurut dia, upaya untuk memenangkan pertandingan sudah tertanam di semua pemain. Namun, kondisi ini berbeda saat berada di lapangan. Apalagi saat timnas sudah tertinggal dari Australia pada menit 66.

"Begitulan sepak bola. Ada kalanya kita senang, ada kalanya kita menangis. Ini adalah rencana Allah," kata pemain yang banyak mendapatkan pujian saat timnas melakukan Tur Spanyol itu.

Selama pertandingan berlangsung, Evan Dimas mengaku sudah bermain dengan maksimal. Sebagai kapten dan otak serangan timnas, pemain andalan Indonesia itu banyak memberikan suplai bola ke pemain yang berada di lini depan.

Bersama dengan Paulo Sitanggang, Evan Dimas terus mendapatkan pengawalan ketat lawan. Hanya saja beberapa peluang menciptakan gol mampu dilakukan. Seperti yang terjadi pada menit 56, hanya saja tendangan kerasnya mampu diblok penjaga gawang Australia.

Meski mengalami kekalahan, Timnas Indonesia harus tetap menjalani pertandingan terakhir yaitu menghadapi Uni Emirat Arab di Wunna Theikdi Stadiun, Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (14/10).

Namun hasil apapun yang diraih tidak akan memengaruhi posisi Indonesia yang sudah pasti tersingkir.

Akibat mengalami dua kekalahan beruntun, upaya Indonesia untuk masuk ke babak berikutnya di Piala Asia U-19 terhenti. Dengan demikian mimpi untuk bermain di Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan juga sirna.

Hanya empat tim semifinalis yang berhak turun di kejuaraan empat tahunan itu. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014