Rejanglebong (Antara) - Kodim 0409 Rejanglebong Provinsi Bengkulu mengerahkan anggota TNI yang bertugas sebagai bintara pembina desa (Babinsa) untuk mengantisipasi kebakaran hutan di daerah ini.

"Saat ini Dandim telah memerintahkan seluruh anggota Babinsa untuk menyosialisasikan kepada masyarakat masing-masing wilayah tugas mereka, agar tidak melakukan pembakaran hutan atau lahan untuk pembukaan kebun. Tugas Babinsa ini selain menyosialisasikan ke masyarakat, sekaligus menjadi koordinator pemadaman kebakaran hutan dan lahan jika terjadi di wilayah kerja mereka," kata Kasdim 0406 Rejanglebong, Mayor Inf Agus Salim, di kantor Pemkab Rejanglebong, Jumat.

Langkah antisipasi yang dilakukan anggota TNI tersebut, kata dia, sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi khususnya saat kemarau sekarang ini.

Sejauh ini pantauan petugas Kodim 0409 Rejanglebong yang membawahi tiga kabupaten, yakni Rejanglebong, Kepahiang, dan Kabupaten Lebong, belum ditemukan kejadian kebakaran hutan dan lahan yang cukup besar.

Kalau pun terjadi kebakaran, arealnya tidak mencapai satu hektare dan langsung dapat dipadamkan oleh masyarakat.

"Titik api ini masih kecil dengan luasan areal yang terbakar kurang dari satu hektare, lahan yang terbakar kebanyakan di perbatasan antara Kabupaten Rejanglebong dengan Lebong maupun di perbatasan dengan Bengkulu Utara, namun bisa langsung dipadamkan," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Bupati Rejanglebong Suherman telah mengimbau kalangan masyarakat setempat untuk tidak membakar lahan untuk membuka usaha perkebunan.

"Saya minta warga yang akan membuka kebun baru jangan dilakukan dengan cara dibakar karena dapat menimbulkan kebakaran di musim kemarau ini. Selain itu, akibat pembakaran ini juga dapat menimbulkan kabut asap seperti yang terjadi saat ini," katanya pula.

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kabupaten Rejanglebong sejak sepekan belakangan, kata dia, merupakan kiriman dari beberapa daerah di Sumatera, dan kondisinya sangat memprihatinkan serta harus diwaspadai karena berpotensi mengganggu pernapasan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Karena itu, warga setempat diminta untuk mengenakan masker terutama untuk mengurangi dampak langsung saat keluar rumah, dan dianjurkan mengurangi bepergian keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.***1*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014