Milan (Antara/Reuters) - Pelatih AS Roma Rudi Garcia percaya bahwa timnya lebih kuat daripada rivalnya Juventus, dan dapat memenangi gelar Liga Italia musim ini meski menelan kekalahan kontroversial 2-3 dari sang juara bertahan pada pertandingan terakhir mereka.

Pria Prancis itu kembali menegaskan bahwa Roma diperlakukan dengan buruk di Turin, namun berkata bahwa kekisruhan seputar pertandingan itu sudah lama berlalu, sebagian karena adanya jeda internasional.

"Saya memiliki keyakinan terhadap para pemain saya, mereka telah memperlihatkan kekuatan dan kepribadian dan bahwa pertandingan itu bukanlah kekalahan. Kami mencetak dua gol dan dapat mencetak lebih banyak (gol)," tuturnya kepada para pewarta.

"Itu membuat saya paham bahwa kami lebih kuat daripada Juventus di atas lapangan. Dan dapat saya katakan dengan jelas, bahwa kami akan memenangi scudetto, kami dapat melakukannya."

Garcia, yang timnya akan menjamu Chievo pada Sabtu (16.00 GMT), diusir ke tribun penonton saat pertandingan melawan Juventus karena memprotes salah satu dari dua penalti yang diberikan kepada sang juara bertahan pada pertandingan antara dua tim penguasa klasemen yang berlangsung sengit pada 5 Oktober.

Gelandang Roma Kevin Strootman, yang tidak bermain karena cedera terlibat dalam perselisihan dengan sejumlah penggemar Juventus yang berada di dekatnya dalam salah satu dari sejumlah insiden yang menodai pertandingan itu. Roma juga mengeluhkan perlakukan buruk di bandara Turin saat mereka melakukan perjalanan pulang.

"Sudah banyak hari yang berlalu sejak pertandingan kompetitif terakhir kami dan oleh karena itu, tidak banyak yang dikatakan mengenai pertandingan melawan Juventus," kata Garcia.

"Saya hanya ingin berkata satu hal mengenai Juventus. Sambutan yang kami terima di lapangan dan di tribun-tribun penonton merupakan suatu hal yang memalukan."  

Garcia juga marah terkait kritik yang ditujukan kepada kapten Roma Francesco Totti (38), yang mengatakan setelah pertandingan bahwa Juventus selalu menang "melalui kait atau oleh orang jahat."  

"Ketika kapten saya berbicara, ia harus dihormati, karena ia merupakan orang hebat di sepak bola. Ia mengatakan hal-hal itu karena nilai-nilainya telah dikhianati dan ia menginginkan keadilan."

"Kami telah kembali menyaksikan pertandingan itu dan gambar-gambar berbicara sendiri... Saya dibuat terkejut dengan fakta bahwa bahkan seorang wasit terbaik Italia dapat bereaksi seperti itu di bawah tekanan, tekanan yang mempengaruhi semua orang."

Juventus memenangi tiga gelar Liga Italia terakhir dan Roma menjadi penantang terdekat mereka pada musim lalu, finis 17 angka di peringkat kedua.

Mereka telah memenangi enam pertandingan pertamanya musim ini, sedangkan Roma memenangi lima dari enam pertandingan, dan tertinggal tiga angka di peringkat kedua.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014