Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani sayuran di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan rendahnya harga jual aneka sayuran dalam beberapa pekan belakangan ini.

"Saat ini harga sayuran di tingkat petani sangat rendah untuk sawi sekitar Rp300 per kilogram, kemudian kacang panjang Rp1.500 per kg, terong bulat Rp1.000, terong panjang Rp400/kg belum lagi jenis sayuran lainnya," ujar Hariyono (38) salah seorang petani di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, Minggu.

Turunnya harga aneka sayuran ini membuat kelangan petani di daerah tersebut, kata dia, terancam tidak bisa meneruskan usahanya karena saat ini harga jualnya anjlok dan sebaliknya harga obat-obatan pertanian dan pupuk mengalami kenaikan.

Untuk itu dia berharap pemerintah daerah setempat dapat membantu kalangan petani terutama petani kecil yang hanya memiliki lahan pertanian kurang dari satu hektare, apalagi sebagian besar kalangan ini masih mengontrak lahan dari pemilik tanah.

Sementara itu menurut Giono (44) salah satu agen sayuran di Kecamatan Selupu Rejang, menyebutkan penurunan harga sayuran ini akibat pengaruh turunnya harga jual karet dan buah sawit sehingga daya beli masyarakat tujuan pemasaran juga melemah.

Untuk harga jual aneka sayuran dari agen ke pedagang, kata dia, di antaranya untuk kol bulat sebelumnya Rp4.700/kg saat ini Rp4.000-Rp4.200, sawi bola dari Rp2.000 menjadi Rp1.200/kg, sawi manis dari Rp2.500 menjadi Rp1.500/kg.

Selanjutnya cabai merah keriting jenis halus dari Rp36.000 menjadi Rp30.000/kg, dan cabai merah kasar dari Rp30.000 menjadi Rp25.000/kg. Daun seledri dari Rp10.000 menjadi Rp8.000/kg, selada dari Rp6.000 menjadi Rp2.500/kg. Daun bawang dari Rp7.000 menjadi Rp5.500/kg.

Kemudian terong dari Rp2.000 turun menjadi Rp1.200/kg, labu siam dari  Rp2.500 menjadi Rp2.000/kg, kentang dari Rp7.800 menjadi Rp7.200/kg, dan jagung manis dari Rp2.500 menjadi Rp1.800/kg, sedangkan buncis mengalami kenaikan dari Rp1.000 menjadi Rp2.500/kg.

"Aneka sayuran asal Kabupaten Rejanglebong setiap harinya dikirim ke sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan serta Kota Bengkulu. Jika harga pasaran sedang normal setiap hari bisa mengirim hingga 30 ton, namun saat ini paling banyak 15 ton," ujarnya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014