Bengkulu (Antara) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu mengungkapkan, penyelenggaraan Festival Tabot 2014 yang baru saja berakhir pada 10 Muharram 1436 Hijriah atau (3/11) baru bisa menarik wisatawan domestik.

"Kita akui, penyelenggaraan kali ini belum bisa menarik wisatawan asing, namun untuk penyelenggaraan sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Edi Nevian, di Bengkulu, Senin.

Dirinya mengungkapkan, kurangnya minat wisatawan asing, bukan karena buruknya penyelenggaraan, namun karena lemah di sisi publikasi dan promosi.

"Kita tidak menutup mata atas kekurangan penyelenggaraan, kita akui, kurang publikasi karena dana terbatas, untuk menggelar festival berskala internasional, membutuhkan anggaran yang besar, APBD Provinsi Bengkulu belum sanggup mengalokasikannya," kata dia.

Untuk Festival Tabot 2014, kata dia, Pemerintah Provinsi Bengkulu, hanya memiliki anggaran untuk membantu keluarga kerukunan tabot, guna biaya pembuatan tabot dan persiapan ritual.

"Oleh karena itu, alokasi anggaran publikasi jadi terbatas, namun ini akan menjadi bahan evaluasi kami, guna menyelenggarakan festival tahun depan, demi mewujudkan festival berskala internasional, kami sudah mengajukan event ini menjadi salah satu agenda nasional," katanya.

Untuk merealisasikan festival berskala internasional tersebut, kata Edi, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

"Di sisi promosi, kita sangat berharap itu dari Kementerian Kebudayaan RI, ada beberapa tim dari kementerian sudah turun melihat, sejauh mana kesiapan kita terkait menyelenggarakan festival ini, oleh sebab itu, kita juga berharap dukungan dari masyarakat agar menjadi masyarakat pariwisata," ucapnya.

Kegiatan Festival Tabot 2014 diselenggarakan selama sepuluh hari mulai dari 25 Oktober hingga 3 November 2014, atau 1--10 Muharam 1436 Hijriah.

Selain rangkaian ritual mulai dari pengambilan tanah, arakan tabot, sampai pada kegiatan puncak 10 Muharam, yakni "tabot besanding" dan "tabot tebuang", festival juga dimeriahkan dengan berbagai macam lomba dan kesenian dari berbagai kabupaten dan kota di Bengkulu.

Selain itu festival juga dimeriahkan dengan adanya lomba telong-telong, menjara, beradu dol serta kegiatan pasar rakyat yang dikonsentrasikan di Lapangan Merdeka Bengkulu.

Upacara tabot diselenggarakan guna mengenang kisah kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW dalam peperangan di Padang Kerbala. Dan tradisi peringatan itu dibawa ke Bengkulu oleh seorang syekh bernama Burhanuddin pada tahun 1985.

Ritual tabot tersebut kemudian diperingati oleh anak cucu syekh Burhanuddin yang kemudian berkembang menjadi tradisi di dalam kehidupan masyarakat Bengkulu. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014