Jakarta (Antara) - Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan Indonesia dan Jerman harus menjadi motor penggerak ASEAN dan Uni Eropa (UE) dalam keikutsertaan kedua organisasi menjaga perdamaian dunia.

"Jerman dan Indonesia sebagai negara yang aktif di dua kawasan, Eropa dan ASEAN, seharusnya menjalankan kewajiban sebagai motor penggerak bagi UE dan ASEAN untuk secara aktif terlibat di kancah internasional dan menjaga perdamaian dunia," kata Menlu Steinmeier dalam kuliah umum di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Senin.

Dalam pidatonya yang berjudul "Bagaimana Eropa dan Asia Dapat Bekerja sama Menciptakan Tatanan Baru dalam Situasi Dunia yang Tidak Menentu", Steinmeier berpendapat bahwa Indonesia dan Jerman akan mendukung tiga cita-cita di kawasan ASEAN dan UE, yakni kemakmuran, perdamaian dan terciptanya masyarakat madani.

Terkait ketiga cita-cita tersebut, Steinmeier mengatakan Indonesia dan Jerman memiliki persamaan untuk menciptakan perdamaian dunia yang didukung oleh penegakan hukum.

"Masyarakat kita sama-sama merindukan perdamaian. Perdamaian yang tidak dipaksakan oleh kekuasaan, namun perdamaian yang tercipta dari penegakan hukum. Perdamaian yang tercipta melalui diplomasi yang mengutamakan preseden (keteladanan) ketimbang kekerasan," jelas dia.

Dalam mencapai kemakmuran, Steinmeier menyebut Indonesia sebagai ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dan Jerman terbesar di EU, akan mampu medorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi negara-negara lain di kawasan.

Terkait kehidupan madani yang harmonis, Steinmeier mengatakan Jerman dan Indonesia memiliki pengalaman dalam menciptakan tatanan masyarakat yang dinamis, bebas dan pluralistik.

"Reformasi telah membawa masyarakat Indonesia pada tatanan politik dan sosial yang lebih demokratis. Sementara di Jerman, pada 1989, keberanian orang-orang di bagian Timur untuk meruntuhkan Tembok Berlin juga telah mereformasi tatanan masyarakat kami," kata dia.

Melalui ketiga persamaan tersebut, Steinmeier mengatakan Indonesia dan Jerman akan mampu membawa kestabilan dan perdamaian di dua kawasan, yakni ASEAN dan Uni Eropa.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menlu Steinmeier juga melakukan pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi dan Presiden Joko Widodo.

Steinmeier yang tiba di Jakarta pada Minggu (2/11), juga telah mengunjungi Masjid Istiqlal dan menyempatkan diri berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan ("Car Free Day") di sepanjang Jalan MH Thamrin.

"Mengikuti kegiatan Car Free Day, saya jadi tersadarkan bahwa Jakarta dan Berlin terpisah sangat jauh secara geografis, namun kedua kota ini sama-sama memiliki masyarakat yang dinamis dan hidup," kata dia.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014