London (Antara/AFP) - Carlos Tevez akan mengakhiri puasa penampilan internasionalnya selama tiga tahun pada kondisi yang familiar di Upton Park, ketika runner up Piala Dunia Argentina menghadapi Kroasia pada pertandingan persahabatan yang berlangsung di London pada Rabu.
Tevez tidak memperkuat Argentina sejak mereka kalah dari Uruguay melalui adu penalti pada perempat final Piala Amerika 2011 yang berlangsung di kandang sendiri, ketika ia menjadi satu-satunya pemain yang gagal menyarangkan bola melalui penalti.
Diabaikan mantan pelatih Alejandro Sabella, yang mengundurkan diri setelah Argentina hanya menduduki peringkat kedua di Piala Dunia, Tevez kembali dipanggil masuk timnas oleh pengganti Sabella, Gerardo Martino.
Secara kebetulan, pemain 30 tahun itu akan melakukan penampilan perdananya setelah kembali ke timnas di markas tim London timur West Ham United, klub yang ia selamatkan dari ancaman degradasi di Liga Utama Inggris pada 2007.
Tevez hanya menghabiskan semusim di Upton Park, namun ia masih dikenang di sana setelah mencetak gol kemenangan di markas Manchester United pada hari terakhir musim itu yang menghindarkan West Ham dari terperosok ke kompetisi strata kedua.
Ia kemudian bergabung dengan Manchester United, memenangi dua gelar liga dan satu gelar Liga Champions, sebelum pergi untuk meraih kesuksesan serupa di Manchester City dan klubnya saat ini, Juventus.
Bagaimanapun, keyakinan Sabella bahwa ia dan Lionel Messi tidak dapat mengakomodasi kesuksesan jika ditempatkan dalam tim yang sama membuat karir internasional Tevez berada dalam titik nadir.
Penyerang gempal yang memiliki bekas luka di leher itu memperlihatkan ketajamannya, dengan mendulang dua gol saat Juventus menang 7-0 atas Parma pada Minggu, termasuk gol solo di mana ia melaju dari area pertahanannya sendiri.
Namun dengan kondisi Messi yang telah membangun kesepahaman dengan Gonzalo Higuian dan Sergio Aguero sepanjang absennya Tevez, Martino telah memperingatkan bahwa sang pemain mungkin harus menanti datangnya kesempatan untuk dapat menambahi koleksi 64 pertandingan timnas dan 13 gol internasionalnya.
Kroasia tinggalkan bintangnya
"Merupakan fakta bahwa Lionel Messi bermain sangat baik dengan Higuain dan Kun (Aguero), dan kita lupa bahwa ia bermain bersama Tevez pada masa sebelumnya," kata mantan pelatih Barcelona itu, yang timnya akan berhadapan dengan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo pada pertandingan persahabatan selanjutnya di Manchester pekan depan.
"Saya tidak dapat menjamin ia akan berada dalam 11 (pemain di lapangan) atau di bangku pemain cadangan, namun akan terjadi dalam suatu waktu di mana keduanya (Messi dan Tevez) dapat berada bersama di lapangan."
Dengan para pemain bertahan di Piala Dunia yakni Marcos Rojo, Ezequiel Garay, dan Federico Fernandez yang tidak dapat dimainkan karena cedera, Martino telah memasukkan Santiago Vergini asal Sunderland dan bek Sporting Lisbon Jonathan Silva ke dalam timnya.
Argentina telah memainkan tiga pertandingan persahabatan sejak mereka kalah 0-1 dari Jerman di final Piala Dunia, yakni saat mereka melakukan balas dendam dengan menang 4-2 atas pasukan Joachim Loew di Duesseldorf pada September, sebelum kalah 0-2 dari Brazil, dan menghancurkan Hong Kong dengan skor 7-0.
Kroasia gagal menembus fase grup di Brazil, namun mereka tampil cukup baik dalam kualifikasi Piala Eropa 2016, dengan memenangi keempat pertandingan pertamanya yakni melawan Siprus, Malta, Bulgaria, dan Azerbaijan, tanpa kemasukan satu gol pun.
Mereka memimpin atas Italia di puncak klasemen Grup H berkat keunggulan selisih gol, dan menjelang pertemuan mereka melawan pasukan Antonio Conte di Milan pada Minggu, pelatih Niko Kovac akan memainkan tim lapis kedua saat melawan Argentina.
Bintang-bintang tim inti seperti Luka Modric asal Real Madrid dan gelandang Barcelona Ivan Rakitic ditinggal di Zagreb, namun Kovac berkata bahwa timnya tidak akan menjadi bulan-bulanan bagi Messi dan kawan-kawan.
"Saya tidak takut terhadap siapapun, maka tidak, saya tidak takut," ucapnya pada komentar-komentar yang dilaporkan oleh situs Croatia Week.
"Argentina mewakili tantangan bagi para pemain kami, untuk melihat siapa yang mampu mengatasi lawan seperti itu. Jika tidak ada motivasi yang cukup untuk mereka, mereka berada dalam bisnis yang keliru."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014