Pengamat kebijakan publik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr Hardiansyah menyatakan pentingnya komitmen presiden terpilih periode 2024-2029 untuk melanjutkan realisasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang telah dimulai Presiden Joko Widodo.

"Tinggal kita menunggu komitmen presiden pemerintahan yang baru (suksesor Presiden Joko Widodo) apakah akan diteruskan atau tidak, karena kalau tidak diteruskan sangat rugi, mubazir," kata Hardiansyah di Bengkulu, Selasa.
 
Menurut Hardiansyah pembangunan saat ini sudah berada di atas 20 persen, artinya sudah banyak yang terealisasi di IKN Nusantara dan pembangunan tersebut pastinya sudah memakan anggaran ratusan miliar rupiah atau bahkan sudah triliunan.
Pengamat kebijakan publik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr Hardiansyah di Bengkulu, Selasa. (21/03/2023) (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
 
Dia mengatakan hingga periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir, pembangunan IKN akan tetap terus berjalan, namun hal yang paling penting adalah kelanjutan di tangan presiden yang baru.
 
"Berapa besar anggaran negara yang akan mubazir, kalau tidak ada komitmen presiden pemerintahan yang baru. Apalagi biaya yang dipakai sudah besar masuk ke IKN, apakah biaya itu berasal dari APBN, pinjaman lunak atau bentuk hibah sekali pun," kata dia.
 
Program pembangunan yang sudah menelan biaya sangat besar itu kalau tidak terealisasi, menurut dia tentu ke depannya dapat membebani negara.

"Memang pos anggaran prioritas seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur tidak akan terganggu (kalau IKN terbengkalai). Tapi pos lainnya bisa saja terganggu kalau, seperti pos APBN untuk investasi, perekonomian, maupun sosial, dan lainnya," ujar Hardiansyah.
 
Oleh karena itu, menurut Hardiansyah penting untuk memastikan komitmen presiden dari pemerintahan yang baru, hal itu dapat dilihat dari komitmen para calon presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023