Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mendeteksi salah satu jajanan buka puasa atau takjil di Kabupaten Bireuen, Aceh yang diduga menggunakan bahan berbahaya jenis formalin.

Kepala BBPOM Banda Aceh Yudi Noviandi, Selasa, mengatakan terdapat 65 sampel takjil yang dilakukan pengujian lewat laboratorium mobil keliling di wilayah Bireuen, dan hasilnya ada satu sampel yang diduga tidak aman.

"Total yang diuji sebanyak 65 sampel, dengan hasil pengujian sebanyak 64 sampel memenuhi syarat dan terdapat satu sampel mie diduga positif formalin di Bireuen," kata Yudi dalam keterangan diterima di Banda Aceh.

Baca juga: BPOM paparkan perbedaan krim racikan dengan skincare umum

Baca juga: BPOM luncurkan aplikasi pelaporan efek samping obat

Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Aceh Besar dan Banda Aceh untuk melakukan pengawasan keamanan pangan, baik distribusi maupun pangan jajanan Ramadhan atau takjil.

Saat pengawasan di Bireuen, kata dia, BPOM Aceh mengawali dengan pemeriksaan keamanan pangan di retail penjualan, kemudian mengambil sampel makanan takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya di Jalan Langgar, Bireuen, untuk selanjutnya diuji di laboratorium mobil keliling.

Ia menambahkan, sampel makanan takjil yang diuji cepat menggunakan laboratorium mobil keliling tersebut di antaranya mie, bakso, agar-agar, kue basah dan minuman yang berwarna. Dengan parameter uji identifikasi bahan berbahaya boraks, formalin, methanyl yellow dan rhodamin B.

"Sampel mie yang diduga positif menggunakan formalin lewat uji cepat tersebut akan dilakukan pengujian konfirmasi di laboratorium BPOM Aceh," ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023