Jambi (Antara) - Seorang Suku Anak Dalam (SAD) asal Desa Mentawak Baru, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, babak belur dihajar dan dianiaya oleh saptam atau security PT Emal di Desa Baru, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Korban SAD adalah Betendak bin Ninjo (26), dia dikeroyok oleh satpam perusahaan perkebunan dan kini kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian, agar tidak terjadi penyerangan yang dilakukan oleh warga SAD ke perusahaan perekebunan tersebut, kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi Kamis.

"Iya, kita sudah terima laporannya dan selanjutnya akan dilakukan tindakan untuk meredam agar peristiwa ini tidak berlanjut," kata Almansyah kepada sejumlah wartawan di Jambi.

Kejadian bermula ketika korban membawa buah brondolan sawit sebanyak empat karung, dengan menggunakan sepeda motor yang diduga buah sawit itu hasil curian yang diambil korban dari lahan perkebunan PT Emal.

Pada Selasa (18/11) sekitar pukul 16.30 WIB, korban distop oleh security tepat di depan pos penjagaan perusahaan, yang hendak menanyakan dan melarang SAD tersebut untuk mengambil buah brondolan lagi.

Namun, SAD asal Bangko itu langsung menodongkan kecepek yang dibawanya kearah perut security dan melihat hal itu, temannya yang ikut berjaga langsung mengeroyok dengan memukul, menendang korban dan beruntung, personel Brimob yang bertugas di PT Emal cepat datang dan melerai pengeroyokan itu dan kecepek serta pisau yang dibawa korban juga sudah diamankan.

Tidak ingin, kejadian itu terus berlanjut pihak kepolisian langsung melaksanakan koordinasi dengan kelompok SAD lainnya, di Bukit Suban dan mengimbau kepada temengung serta pemuda SAD agar terprovokasi atau melakukan penyerangan.

Mengingat korban adalah SAD yang berdomisili di Kabupaten Merangin, Polres Sarolangun juga sudah berkoordinasi Kapolres Merangin, agar dapat mengkondisikan, memantau dan meredam warga SAD tidak terprovokasi atas kejadian itu.

Tidak hanya itu, satu pleton personil kepolisian juga sudah disiagakan di Mapolres Sarolangun untuk membackup apabila situasi berkembang.

Sementara, Kapolres juga memfasilitasi pihak perusahaan PT Emal dengan kelompok SAD Mentawak Baru, Kabupaten Merangin untuk melaksanakan mediasi dengan penyelesaian secara kekeluargaan.

Kendati demikian, proses penegakan hukum terhadap pelaku pengeroyokan dari pihak security PT Emal sudah ditindak lanjuti dan istri korban warga SAD sudah membuat laporan di Polsek Air Hitam.

Dari hasil pertemuan antara Kapolres dengan Temengung Tampung (pemimpin SAD). Temenggung menjamin tidak akan melakukan pengerahan SAD ke Air Hitam, karena pengeroyokan itu akibat dari warganya yang mencuri sawit tersebut. Namun, ia meminta agar pihak kepolisian menyelesaikan masalah ini dengan seadil-adilnya.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014