Jakarta, (Antara) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan pelaku UMKM khususnya para pedagang pasar tradisional tetap "happy" dan belum terpengaruh langsung dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

         "Kemarin saya ke Pasar Induk Kramat Jati bersama Mendag, di sana ini usaha mikro beneran, yang saya dapati justru tidak ada keluhan sama sekali, mereka happy-happy saja," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Jakarta, Kamis.

         Ia menyadari dampak kenaikan harga BBM subsidi tidak akan seketika dirasakan oleh para pedagang pasar oleh karena itu pihaknya akan terus memantau perkembangannya di lapangan.

         Menurut dia pasar tradisional menjadi cermin nyata sekaligus barometer yang jelas untuk melihat sejauh mana dampak dari kebijakan pemerintah.

         Namun yang ia dapati dalam beberapa hari pasca-pengumuman kenaikan harga BBM, para pedagang pasar induk tersebut belum merasakan dampak apapun.

         "Tapi kita tetap optimistis, mereka akan bisa menyesuaikan. Kita akan lihat dampak kenaikan ini signifikan atau tidak dengan inflasi," katanya.

         Puspayoga meyakini kenaikan harga BBM sedikit banyaknya akan berpengaruh pada biaya produksi pelaku usaha mikro terutama dari sisi transportasi.

         "Naik ya pasti tapi kita upayakan agar tidak signifikan dengan inflasi," katanya.

         Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah upaya antisipasi untuk menekan risiko dan dampak kenaikan harga BBM terhadap pelaku KUMKM.

         Salah satu yang akan dilakukan yakni mendorong pelaku usaha mikro berkoperasi dengan membebaskan biaya pengurusan notaris untuk membentuk badan hukum koperasi.

         Selain itu pihaknya menginisiasi pengembangan program bantuan bagi pelaku UMKM di 250 kecamatan termiskin di Tanah Air dengan dana Rp2 miliar per kecamatan.

         "Ini kami harapkan bisa terealisasi mulai awal tahun depan," katanya. ***2***
T.H016

Pewarta: Oleh Hanni Sofia Soepardi

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014