Jenewa (Antara/Sputnik) - Wabah mematikan virus Ebola saat ini telah menewaskan 5.689 orang di seluruh dunia dari 15.935 kasus yang terdaftar di delapan negara pada 23 November, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rabu.
"Kasus kejadian stabil di Guinea, stabil atau menurun di Liberia, namun masih dapat meningkat di Sierra Leone," kata WHO Rabu, menekankan bahwa tiga negara itu tetap terburuk terkena virus, dengan sekitar 600 kasus baru yang telah dilaporkan di Sierra Leone dalam sepekan terakhir.
Hanya beberapa kasus telah dilaporkan di bagian lain dari Afrika, Eropa dan Amerika Utara.
Wabah Ebola saat ini dimulai di Guinea pada Desember 2013 dan menyebar ke Liberia, Sierra Leone, Nigeria dan Senegal. Namun, WHO menyatakan Nigeria dan Senegal Ebola bebas Ebola pada Oktober.
Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Meskipun tidak ada obat resmi disetujui untuk penyakit ini, beberapa negara, termasuk Rusia, saat ini sedang mengembangkan vaksin Ebola.
Menurut laporan Reuters dari Dakar, Sierra Leone, Rabu meminta Amerika Serikat untuk mengirim bantuan militer guna memerangi Ebola karena situasinya masih tertinggal dari Guinea dan Liberia yang merupakan negara tetangga di Afrika Barat dalam memerangi virus itu.
Jumlah korban meninggal terparah oleh Ebola setidaknya mencapai 5.689 orang, kata Organisasi Kesehatan Internasional pada Rabu (26/11) akibat masuknya virus itu ke negara-negara Afrika yang memiliki infrastruktur dan sistem perawatan kesehatan yang buruk.
Saat pejangkitan virus tersebut dapat dikontrol di Liberia berkat aksi penanggulangan kesehatan oleh pasukan AS, laju infeksi virus justru meningkat di Sierra Leone.
Laju transmisi di Guinea, negara pertama yang melaporkan kasus Ebola, juga semakin melambat meskipun jumlah kasusnya meningkat di Mali.
"Saya yakin bahwa sekarang saat jumlah kasus di Liberia telah menurun, dia (Presiden Barack Obama) akan meminta Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri untuk mengarahkan perhatian untuk membantu Sierra Leone, kata Menteri Komunikasi dan Informasi Sierra Leone Alpha Kanu.
Kanu juga meminta AS untuk membantu Guinea dan mendesak Inggris untuk menyediakan lebih banyak bantuan bagi Sierra Leone.
Inggris yang merupakan mantan penguasa kolonial Sierra Leone, telah mengirim anggota militer untuk membangun pusat perawatan, juga tiga helikopter dan rumah sakit angkatan laut berkapasitas seratus tempat tidur.
Bantuan AS di Liberia melibatkan 3.000 tentara.
"Perbedaan antara Liberia dan Sierra Leone adalah respon Amerika lebih cepat dan kuat pada awalnya, menggunakan teknologi yang lebih mudah dipakai dibandingkan apa yang dilakukan Inggris di Sierra Leone," kata Kanu kepada wartawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014