Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu memersuasi maskapai penerbangan untuk dapat menurunkan harga tiket pada periode mudik dan balik Lebaran 2023 guna menekan angka inflasi daerah.

"TPID sudah bertemu dengan tim dari maskapai dan menyuarakan harapan dari khalayak. Yang bisa dilakukan adalah komunikasi dan persuasi, TPID tidak bisa langsung mengintervensi dengan kebijakan agar harga tiket pesawat dapat turun," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Kamis.
 
Menurut dia, pihak yang paling mengetahui nilai ekonomis dari harga tiket layanan transportasi udara itu, tentunya pihak maskapai dan bukan hitung-hitungan pihak lain.
 
Upaya memersuasi pihak maskapai tersebut dilakukan karena penyumbang terbesar angka inflasi Provinsi Bengkulu pada periode Maret 2023 adalah sektor transportasi khusus udara.
 
Andil sektor transportasi pada inflasi di Bengkulu pada Maret 2023 cukup besar, yakni sebesar 2,5 persen dari 5,65 persen secara tahunan atau hampir setengah dari inflasi Bengkulu, disumbangkan sektor transportasi.
 
Penyumbang kedua terbesar yakni sektor makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,5 persen secara tahunan.
 
Sisanya, sektor lain seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, perawatan dan jasa lainnya, pakaian, perlengkapan, perlengkapan dan pemeliharaan rutin, pendidikan, kesehatan, informasi komunikasi dan jasa keuangan andil inflasinya tak sampai pada angka 0,5 persen.
 
Dengan tingginya inflasi sektor transportasi, serta ditambah sektor makanan, minuman dan tembakau, hal itu menempatkan Bengkulu pada posisi tujuh terbesar dari 24 kota yang dilihat angka inflasinya se-Pulau Sumatera pada Maret 2023.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023