Rejanglebong,  (Antara) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini kesulitan untuk mengembangkan 14 potensi pariwisata baru di daerah itu karena minimnya anggaran.

"Untuk mengembangkan 14 potensi wisata baru yang ditemukan ini, butuh dana yang cukup besar sedangkan anggaran yang kami miliki masih minim," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rejanglebong, Rusli Jamal di Rejanglebong, Selasa.

Menurut dia, untuk mengembangkan satu kawasan wisata baru setidaknya membutuhkan anggaran Rp1 miliar yang meliputi biaya pembebasan lahan dan biaya pembangunan sarana pendukung wisata.

Sejauh ini pengembangan objek wisata di daerah itu dari 16 lokasi, kata dia, yang baru dikembangkan dan dikelola hanya di dua lokasi yakni Danau Mas Harun Bestari (DMHB) dan objek wisata Suban Air Panas.

Dari kedua objek wisata ini setiap tahunnya menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) lebih dari Rp200 juta, dan untuk 2014 ditargetkan mampu menyumbangkan PAD sebesar Rp191 juta dan sudah terealisasi mencapai Rp142 juta.

"Pemungutan PAD di kawasan wisata Suban Air Panas dan DMHB ini diatur dalam Perda nomor 30 tahun 2011 tentang retribusi rekreasi dan sarana olaharga. Dimana besaran retribusi yang dikenakan kepada pengunjung di DMHB Rp3.000 untuk orang dewasa dan anak-anak Rp2.000, dan untuk di Suban Air Panas tiket orang dewasa Rp10.000 dan anak-anak Rp5.000," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan dana ke Kementerian Pariwisata serta Pemprov Bengkulu agar 14 potensi pariwisata yang ada di daerah itu dapat dikembangkan sehingga nantinya akan menambah jumlah lokasi wisata serta penambahan PAD bagi daerah.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014