Bengkulu (Antara) - Ustadzah Hj Dede Rosida atau yang akrab disapa Mamah Dedeh, dalam ceramahnya di Bengkulu dengan tema perempuan, mengingatkan bagaimana cara menghargai dan menghormati hak-hak wanita yang perlu ditumbuhkan kembali.

"Ketika Islam datang, perempuan dihargai, derajat perempuan diangkat, berbeda dengan zaman sebelumnya," kata Mamah Dedeh pada Tabligh Akbar yang digelar Pemerintah Provinsi Bengkulu, Selasa.

Sementara, pada saat ini kembali terlihat menurunnya rasa menghargai dan menghormati atas hak yang seharusnya milik kaum perempuan, terlihat dari banyaknya kejadian kekerasan dalam rumah tangga, tindakan pelecehan seksual dan lainnya.

"Pada zaman jahiliah, perempuan disamakan dengan benda, tidak memiliki hak, anak perempuan yang lahir dibunuh," kata dia.

Tetapi datangnya ajaran Islam, memberikan hak-hak yang semestinya untuk perempuan, oleh karena itu sudah seharusnya dan sepatutnya pada zaman sekarang hak-hak perempuan dihormati dan dihargai, karena agama ini telah mengajarkannya.

Mamah Dedeh berceramah pada tabligh akbar yang digelar di Balai Semarak, Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, dengan tujuan evaluasi diri selama satu tahun belakang.

"Ini momen yang bagus, di mana kita harus mengoreksi diri atas apa yang sudah kita lakukan selama satu tahun, sehingga kita tahu apa yang harus diperbaiki untuk tahun mendatang," kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.

Selain itu, kata gubernur, kegiatan tersebut juga dalam rangka rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-46 Provinsi Bengkulu.

"Kalau masyarakat meminta saya mendatangkan artis dengan pakaian seksi, jangan harap, lebih baik tabligh akbar seperti ini, lebih memberikan manfaat," katanya.

Tabligh akbar tersebut, juga merupakan rangkaian penutupan kegiatan pengajian rutin bulanan Provinsi Bengkulu selama tahun 2014.

"Setiap bulan kita menggelar kajian agama, dan ini penutupan pada Desember, bersama Mamah Dedeh," ujarnya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014