Seorang petani aren di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memasarkan bibit aren ke berbagai daerah di Tanah Air dengan memanfaatkan media sosial.
Petani aren tersebut ialah Anasrul (47) warga Kecamatan Curup, yang memiliki areal perkebunan aren di kawasan Bukit Hitam Simpang Poak, Kecamatan Curup Tengah.
"Saya menjual bibit aren ini dalam bentuk biji, per biji saya jual Rp1.000 ditambah ongkos kirim. Selain dipasarkan ke daerah-daerah di Tanah Air ada juga yang pesan dari Malaysia," kata Anasrul saat ditemui di Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan bibit aren yang dijualnya dalam bentuk biji ini ialah jenis aren lokal varietas Genjah Dalam, di mana selama ini memiliki keunggulan yakni umurnya bisa bertahan lama dan produksi air niranya cukup banyak, kendati batangnya cukup tinggi yang mencapai 20 meter.
Bibit aren ini dipasarkan Anasrul melalui media sosial berupa facebook dan youtube sejak beberapa tahun belakangan. Sejauh ini biji aren yang telah dijualnya mencapai 10.000 butir.
"Aren jenis ini bisa menghasilkan 40 hingga 60 liter air nira per hari dari setiap tandan atau manggar. Bedanya aren ini batangnya tinggi dan umurnya lebih lama, tetapi air niranya yang keluar saat disadap bukan menetes tapi mengucur deras," terangnya.
Selain menjual bibit aren secara daring, dirinya juga melalui grup petani aren Rejang Lebong di facebook dan akun youtubenya juga memberikan pelatihan kepada konsumennya cara penyadapan dan perlakuan terhadap tanaman aren agar bisa menghasilkan air nira yang banyak.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain menyebutkan perkebunan tanaman aren yang ada di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan akhir 2022 lalu mencapai 2.280 hektare, dengan jumlah produksi gula aren yang dihasilkan dalam setahunnya sebanyak 5.441,68 ton.
Luas perkebunan aren di wilayah itu, kata dia, terluas berada di Kecamatan Sindang Kelingi, yakni 984,5 hektare, kemudian di Kecamatan Selupu Rejang seluas 592 hektare, dan selebihnya tersebar dalam 12 kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Petani aren tersebut ialah Anasrul (47) warga Kecamatan Curup, yang memiliki areal perkebunan aren di kawasan Bukit Hitam Simpang Poak, Kecamatan Curup Tengah.
"Saya menjual bibit aren ini dalam bentuk biji, per biji saya jual Rp1.000 ditambah ongkos kirim. Selain dipasarkan ke daerah-daerah di Tanah Air ada juga yang pesan dari Malaysia," kata Anasrul saat ditemui di Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan bibit aren yang dijualnya dalam bentuk biji ini ialah jenis aren lokal varietas Genjah Dalam, di mana selama ini memiliki keunggulan yakni umurnya bisa bertahan lama dan produksi air niranya cukup banyak, kendati batangnya cukup tinggi yang mencapai 20 meter.
Bibit aren ini dipasarkan Anasrul melalui media sosial berupa facebook dan youtube sejak beberapa tahun belakangan. Sejauh ini biji aren yang telah dijualnya mencapai 10.000 butir.
"Aren jenis ini bisa menghasilkan 40 hingga 60 liter air nira per hari dari setiap tandan atau manggar. Bedanya aren ini batangnya tinggi dan umurnya lebih lama, tetapi air niranya yang keluar saat disadap bukan menetes tapi mengucur deras," terangnya.
Selain menjual bibit aren secara daring, dirinya juga melalui grup petani aren Rejang Lebong di facebook dan akun youtubenya juga memberikan pelatihan kepada konsumennya cara penyadapan dan perlakuan terhadap tanaman aren agar bisa menghasilkan air nira yang banyak.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain menyebutkan perkebunan tanaman aren yang ada di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan akhir 2022 lalu mencapai 2.280 hektare, dengan jumlah produksi gula aren yang dihasilkan dalam setahunnya sebanyak 5.441,68 ton.
Luas perkebunan aren di wilayah itu, kata dia, terluas berada di Kecamatan Sindang Kelingi, yakni 984,5 hektare, kemudian di Kecamatan Selupu Rejang seluas 592 hektare, dan selebihnya tersebar dalam 12 kecamatan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023