Jakarta (Antara) - Timor Leste secara politik, ekonomi, dan sosial budaya siap menjadi anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara, kata Menteri Senior dan Menteri Urusan serta Kerja Sama Luar Negeri Timor Leste Jose Luis Guterres .

"Kami sudah memiliki kedutaan besar di semua negara anggota ASEAN. Selain itu kami juga sudah mendapat dukungan oleh negara-negara di Asia Tenggara," kata Gutteres kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Timor Leste, lanjut dia, juga memiliki Sekretaris Negara untuk Urusan ASEAN yang dibentuk beberapa tahun lalu untuk menjembatani kepentingan Timor Leste dengan ASEAN.

Selain itu, dia menambahkan, secara ekonomi Timor Leste sudah siap bersaing karena memiliki sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi, yang merupakan sumber pendapatan utama negara yang merdeka pada 20 Mei 2002 tersebut.

"Kami juga membuka kerja sama dengan pihak-pihak swasta internasional untuk berinvestasi di semua sektor ekonomi, seperti infrastruktur, perkebunan, pertambangan, dan lain-lain," ujar dia.

Sementara dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia, lanjut dia, Timor Leste bekerja sama dengan negara ASEAN seperti Indonesia dengan mengirimkan pelajar-pelajarnya menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi melalui jalur beasiswa.

"Sekitar 8.000 sampai 10.000 pelajar Timor Leste menuntut ilmu di Indonesia. Kami yakin dengan hal ini Timor Leste akan memiliki sumber daya alam mumpuni untuk menghadapi persaingan global," tuturnya.

Wilayah geografis dan adanya kedekatan warisan budaya terutama dengan Indonesia, menurut dia, menjadi salah satu nilai pendukung utama masuknya Timor Leste menjadi anggota ASEAN.

"Kita tidak bisa melupakan faktor geografis dan warisan budaya yang merupakan hasil dari peristiwa sejarah. Ini merupakan fakta penting," kata Gutteres

Setelah merdeka sekitar 12 tahun lalu sampai sekarang, Timor Leste dipimpin oleh Presiden Taur Matan Ruak belum resmi masuk menjadi anggota ASEAN.

Menurut Gutteres, Indonesia merupakan negara yang paling mendukung Timor Leste agar resmi menjadi anggota ASEAN.

"Dalam berbagai kesempatan, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan menteri luar negeri Marty Natalegawa, dan duta besar selalu mendukung negara kami diresmikan menjadi anggota ASEAN," ujar dia.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015