Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani sayuran di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengembangkan tanaman ubi jalar Cilembu atau yang disebut di daerah itu ubi madu.

"Tanaman ubi madu ini lebih menjanjikan dari pada menanam sayuran, selain itu harganya jualnya juga lumayan bagus dan tanamannya tidak mudah diserang hama serta hemat pupuk," kata Hariyono (39) salah seorang petani di kawasan Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah, Rabu.

Pengembangan tanaman ubi madu oleh di daerah itu kata dia, mulai banyak ditanam sejak setahun belakangan, perubahan jenis tanaman yang dilakukan petani itu karena menilai prosfek ubi madu lebih baik ketimbang menanam sayuran karena harga jualnya tidak stabil dan rentan diserang hama penyakit.

Dia mengatakan, prospektif menanam ubi madu dan lebih menjanjikan dari pada menanam sayuran. Tanaman ini memiliki umur panen sama dengan jagung yakni 120 hari atau empat bulan, dengan harga jual ukuran besar Rp2.000 per kilogram dan ukuran kecil Rp1.200 per kilogram. Untuk lahan seluar satu hektare menghasilkan 3,5-5 ton.

"Sejauh ini hama dan penyakit yang menyerang tanaman ubi madu di sini belum ada, kalau pun cuma serangan tikus, lalat buah, ulat dan wereng helm yang masih bisa diatasi dengan penyemprotan racun serangga," katanya.

Pengembangan ubi madu yang dilakukan Hariyono saat ini baru seluas satu hektare dari 2,5 hektare lahan yang dikontraknya, selebihnya masih berupa tanaman wortel, kol bulat, terong dan cabai merah.

Sementara itu, menurut Sumirat (57) petani ubi madu di RT 08 Kelurahan Airbang, dirinya baru menanam ubi madu pada pertengahan 2014 lalu dan sudah panen satu kali. Dari luasan areal 3/4 hektare yang dikontraknya mampu menghasilkan 4,5 ton ubi.

"Pertama kali saya menanam ubi madu ini karena coba-coba dan bibitnya juga minta dari kawan. Setelah ditanam dan panen kemarin hasilnya lebih baik dari menanam jagung dan lebih hemat biaya. Selain itu pemasarannya juga mudah terutama di pasar Atas Curup, dan biasanya saat panen sudah ada yang memesannya," kata Sumirat.***3***

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015