Bengkulu (Antara) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Bengkulu menjual 800 ton beras melalui operasi pasar untuk menstabilkan harga beras yang naik di pasaran.

"Operasi pasar sudah kami lakukan sejak Desember 2014 karena ada kenaikan harga beras yang perlu distabilkan," kata Humas Bulog Divre Bengkulu Heriswan di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan harga beras dari Bulog yang dijual untuk mengendalikan harga di pasaran sebesar Rp7.500 per kilogram.

Kenaikan harga beras, menurut Heriswan, akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada akhir November 2014.

"Kenaikan beras pada Desember akibat dari kenaikan harga BBM bersubsidi maka harga bahan pokok ini perlu distabilkan," ucapnya.    

Beras yang disalurkan oleh Bulog adalah jenis medium dengan kemasan dua kilogram dan empat kilogram.

Operasi pasar beras, menurut dia, baru dilaksanakan di wilayah Kota Bengkulu, sesuai usulan pemerintah kota setempat.

"Operasi pasar ini sesuai permintaan pemerintah daerah. Untuk Kabupaten Kepahiang baru kami terima pengusulan," katanya.     

Lebih lanjut Heriswan mengatakan selain dipicu oleh kenaikan harga BBM bersubdisi, kenaikan harga beras juga dipicu kelangkaan pasokan dari sentra produksi.

Masa panen padi di sejumlah sentra produksi di Bengkulu diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari 2015.

Sementara pantauan di pasar tradisional Kota Bengkulu, harga beras kualitas medium masih berkisar Rp9.500 per kilogram.***3*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015