Rejanglebong (Antara) - Harga jual cabai merah keriting di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu pada tingkat petani di daerah ini mengalami penurunan dari Rp65.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.

"Sejak dua minggu ini harga cabai merah mulai turun, dari sebelumnya untuk kualitas halus mencapai Rp70.000 dan kualitas sedang Rp65.000 per kg, sekarang menjadi Rp30.000 dan Rp25.000 per kilogram," kata Usman (33) petani cabai di Kecamatan Sindang Kelingi Rejanglebong, Selasa.

Penurunan harga cabai merah ini terjadi, karena banyak petani cabai yang mulai panen walaupun masih terbatas akibat serangan hama penyakit.

Harga cabai merah di daerah ini yang turun, kata dia lagi, selain karena mulai banyak petani setempat yang panen, juga akibat cabai dari luar daerah seperti Pagar Alam Sumatera Selatan maupun dari Jambi yang masuk ke daerah ini.

Harga jual cabai merah keriting berbagai kualitas di daerah ini beberapa waktu lalu yang tinggi, ujar dia pula, sebenarnya tidak sepenuhnya dinikmati kalangan petani cabai di Rejanglebong.

Tanaman cabai merah petani di daerah itu banyak mati akibat serangan hama penyakit, seperti daun keriting, busuk buah dan mati ranting.

Menurut Warsito (57), petani cabai di Kecamatan Sindang Kelingi, selain cabai merah yang mengalami penurunan harga , juga terjadi pada cabai rawit yang sejak awal Januari lalu sudah turun harganya dari Rp70.000 menjadi Rp25.000 sampai Rp30.000 per kilogram.

"Di pasaran harga cabai rawit berkisar antara Rp30.000 sampai Rp35.000 per kilogram, sedangkan di tingkat petani harganya sekitar Rp25.000 sampai Rp35.000 per kilogram," ujarnya.***3***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015